WahanaNews-Kalteng | Pemerintah Indonesia meyakini pembangunan desa secara berkelanjutan akan menjadi peran utama bagi negara di ASEAN untuk bertahan melalui pandemi Covid-19.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jendereral Pembangunan Desa dan Perdesaan (Dirjen PDP) Kementerian Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Sugito.
Baca Juga:
RPL Desa Mulai Dirasakan Manfaatnya, Gus Halim: Perencanaan Pembangunan Jadi Lebih Baik
“Indonesia sangat meyakini bahwa pembangunan perdesaan yang berkelanjutan dapat memainkan peran utama bagi sebagian besar Negara Anggota ASEAN berjuang melalui pandemi ini,” ujar Sugito pada acara ASEAN Ministerial Meeting on Rural Development and Proverty Eraducation (AMMRDPE) yang digelar secara virtual pada Jumat (26/11/2021).
Dia menjelaskan Indonesia melalui Kemendesa PDTT telah menyusun arah pembangunan berkelanjutan hingga level desa.
SDGs Desa merupakan upaya terpadu percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, berisi penyederhanaan tujuan, pelokalan sasaran di desa-desa dan penyesuaian indikator tujuan agar menjadi lebih konkrit, fokus, mudah dicapai, mudah diukur dan realistis dari SDGs 2030.
Baca Juga:
Pemprov Kaltim Percepat Dongkrak 17 Desa Berstatus Tertinggal
“17 SDGs Global yang ditetapkan telah dilokalkan Kemendesa PDTT pada 18 SDGs Desa dengan menambahkan tujuan Keleembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif,” ujarnya.
Sugito mengungkapkan dalam upaya mencapai tujuan yang tercapai dalam SDGs Desa, saat ini dilakukan pendataan desa secara besar-besaran. Pendataan desa ini dilakukan secara komprehensif.
“Data ini kemudian dijadikan sebagai patokan untuk melakukan rencana aksi sesuai dengan tujuan SDGs Desa. Dengan demikian rencana aksi benar-benar masalah di lapangan dan tepat sasaran,” katanya.
Data per 25 November 2021 disebutkan bahwa 1.604.643 relawan telah bergerak melakukan pendataan dan berhasil mendata 82 persen warga desa dan 92 persen data keluarga dari total 74.961 desa.
Ketika capaian tahun 2021 dibandingkan dengan target 2030, muncullah rencana aksi kegiatan SDGs Desa yang diketahui menyumbang 74 persen dari capaian SDGs nasional.
Sugito menyampaikan Indonesia siap berbagi pengalaman dengan negara lain dalam mengimplementasikan SDGs Desa sebagai basis data dalam pembangunan desa.
“Indonesia juga menyambut baik kesempatan untuk lebih meningkatkan peta jalan SDGs Desa dan siap untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik kami dalam implementasinya. Indonesia meyakini, ini dapat menjadi salah satu referensi dalam memandu semua pemangku kepentingan pada arah dan target agenda 2030, terutama untuk memastikan pembangunan pedesaan yang berkelanjutan,” kata Sugito.
SDGs Desa telah diperkenalkan dan dianggap menarik bagi organisasi internasional termasuk IFAD (International Fund for Agricultural Development) yang siap mempublikasikannya ke berbagai negara di dunia.
Hal ini disambut baik oleh Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar dengan tetap membuktikan keberhasilannya.
“Pasti kita ingin sharing ke semua pihak maka kita sampaikan ke beberapa pihak, meski di sisi lain saya harus tunjukkan dulu konsepnya dan proses implementasinya. Supaya apa yang disampaikan tidak hanya angan-angan saja,” jelas Gus Halim saat audiensi dengan IFAD belum lama ini. ( As)