Kalteng.WahanaNews.co, Kotim - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Halikinnor, meminta dukungan dari Hiswana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi) untuk memperjuangkan penuh realisasi program konversi minyak tanah ke gas di wilayahnya, dengan harapan agar dapat segera terselesaikan.
"Dari 17 kecamatan, masih ada enam kecamatan yang belum masuk program konversi minyak tanah ke gas. Padahal, kini masyarakat di enam kecamatan itu sudah beralih ke gas, sehingga mereka mencari gas dari kecamatan lainnya," kata Halikinnor di Sampit, Senin (22/4/2024).
Baca Juga:
Pastikan Kompetensi dan Kelayakan Kerja, PEP Papua Resmikan Tempat Uji Kompetensi Bidang Operasi Produksi Migas Pertama di Papua
Harapan itu disampaikan Halikinnor saat menghadiri Musyawarah Cabang V Hiswana Migas Sampit. Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Wakil Bupati Irawati, jajaran pengurus Hiswana Migas Kalimantan, pejabat dari Pertamina dan lainnya.
Menurut Halikinnor, sinergitas Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dan Hiswana Migas Sampit sudah berjalan dengan cukup baik. Namun, masih ada 'Pekerjaan Rumah' Hiswana Migas Sampit dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang perlu menjadi prioritas penyelesaian pada 2024 ini.
Dijelaskannya, pada sektor perekonomian ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas berpengaruh signifikan pada kegiatan transportasi, perikanan, pertanian, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan sektor lainnya.
Baca Juga:
Regional 4 SHU Pertamina Terapkan 3 Strategi Unggulan dalam Operasional Migas di Indonesia Timur
Ketersediaan gas elpiji 3 kilogram, harga eceran tertinggi (HET) dan kelancaran distribusinya menjadi parameter ukur dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Tercatat Maret 2024, kelompok bahan bakar rumah tangga memberikan andil atau sumbangan inflasi year on year sebesar 0,03 persen.
Terkait masalah ini hal yang menjadi perhatian yakni sampai tahun ini juga belum selesai proses konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kilogram di enam kecamatan, yaitu Kota Besi, Telawang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Telaga Antang dan Antang Kalang.