WahanaNews-Kalteng | Dua desa di Kecamatan Sebangau Kuala, Kalimantan Tengah hingga saat ini belum tersentuh listrik dari PLN dan layanan internet dari provider.
Dua desa itu yakni desa Hambawang dan Bakau, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
“Desa Hambawang dan Bakau belum tersentuh PLN dan internet. Sehingga untuk kegiatan pembelajaran dalam jaringan (daring) atau secara online sangat terkendala,” kata Camat Sebangau Kuala, Sugianto.
Sugianto mengungkapkan, ada salah provider dari Jakarta dan Dinas Kominfo Kabupaten Pulang Pisau menawarkan program layanan telekomunikasi dan internet ke dua desa tersebut.
“Itu merupakan program dari Presiden RI Pak Joko Widodo,” kata Sugianto.
Baca Juga:
Dukung Sektor Pariwisata, PLN Distribusi Jakarta Listriki Hotel Travello
Namun, lanjut dia, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah adanya listrik dengan daya yang memadai. Pihak provider siap mendirikan tower, namun dengan syarat listrik dengan daya 10,5 KVA,” kata Sugianto.
Dia mengungkapkan, pada Februari mendatang listrik dari PLN pada 6 desa yang ada di Sebangau Kuala mulai menyala 24 jam. Karena jaringan sudah terkoneksi dari Kalimantan Selatan.
Sebelumnya, kata dia, listrik di enam desa itu menggunakan pembangkit tenaga diesel.
“Kalau 6 desa itu listriknya sudah 24 jam, kami mengharapkan pembangkit diesel itu bisa dialihkan ke Desa Hambawang dan Bakau,” harap dia.
Dengan demikian, lanjut dia, kebutuhan provider untuk penyediaan daya listrik yang memadai dapat terpenuhi.
“Sehingga masyarakat di dua desa tersebut bisa menikmati layanan listrik, telekomunikasi dan internet. Sehingga pembelajaran bisa berjalan normal,” ucapnya.
Sugianto mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan pihak PLN.
“Kami hal ini nanti bisa ditindaklanjuti pemerintah daerah,” tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Kominfo Statistik dan Persandian Kabupaten Pulang Pisau Moh Insyafi.
“Kalau dahulu pihak provider bisa menggunakan solar shell dan diesel. Namun sekarang harus menggunakan listrik PLN,” kata Insyafi.
Dia berharap, dengan sudah terkoneksinya listrik pada 6 desa di Kecamatan Sebangau Kuala ke jaringan dari Kalsel, nantinya diesel yang tadinya digunakan untuk memenuhi pasokan listrik di 6 desa itu bisa dialihkan ke Bakau dan Hambawang.
“Namun untuk itu harus ada permohonan dari pemerintah daerah ke pihak PLN,” tandasnya. [Ss]