WahanaNews-Kalteng | PT PLN (Persero) menggandeng empat perusahaan untuk memperbanyak ketersediaan charging station untuk kendaraan listrik atau mobil listrik di Indonesia, khususnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Kerjasama dilakukan dengan PT Exelly Elektrik Indonesia dan PT Astra Otoparts Tbk dalam pengembangan infrastruktur SPKLU. Bersama PT Bringin Karya Sejahtera dalam penyediaan infrastruktur SPKLU.
Baca Juga:
Dari Pajak Digital, Negara Kantongi Rp 6,14 Triliun Hingga September 2024
Kemudian dengan PT High Volt Technology, PLN akan membangun infrastruktur SPKLU di Rest Area Km 7 Jalan Tol Serpong Pondok Aren dan Rest Area Km 97 Jalan Tol Cipularang Purwakarta.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, menjelaskan untuk bisa mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PLN sangat terbuka menjalin kerja sama dengan seluruh pihak.
Ketersediaan charging station seperti SPKLU, Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) menjadi hal yang krusial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
Baca Juga:
Perjuangan Tekan Harga Tiket Pesawat Diungkap Menhub Budi Karya
"Kami akan terus memperbanyak charging station ini. Masyarakat jadi tidak ragu untuk beralih ke kendaraan listrik karena bisa isi daya mobil atau motornya di mana saja," kata Darmawan, Minggu (16/7/2023).
PLN juga mempunyai skema kerjasama dalam pengembangan SPKLU maupun SPBKLU ini. "Dengan pola kerjasama penyediaan lahan maupun investasi pengadaan SPKLU dan SPBKLU ini PLN menawarkan peluang bisnis masa depan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Darmawan menekankan komitmen PLN dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hingga saat ini, PLN telah mengoperasikan 616 SPKLU, lebih dari 1.400 SPBKLU, dan lebih dari 9000 SPLU.
"Bahkan untuk SPLU saat ini PLN telah mengembangkan versi terbaru 2.0 yang dilengkapi dengan fasilitas fast charging pada lokasi-lokasi strategis untuk mendukung masyarakat nyaman menggunakan kendaraan listrik khususnya roda dua," tuturnya.[ss]