WahanaNews-Kalteng | Keputusan Rusia menginvasi Ukraina dikecam berbagai negara hingga berujung sejumlah sanksi yang dijatuhkan untuk negara tersebut.
Tak hanya itu, invasi yang terjadi di timur Eropa ini juga membuat beberapa negara NATO khawatir Rusia bakal memperluas konflik tersebut.
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
Meski demikian, beberapa negara memutuskan untuk diam dan bahkan terang-terangan mendukung Rusia.
Berikut beberapa negara Eropa Timur yang Pro-Rusia:
1. Belarus
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
Amerika Serikat dan NATO percaya Belarus siap ikut berperang di Ukraina untuk mendukung Rusia.
"[Presiden Rusia Vladimir] Putin membutuhkan dukungan. Apa pun yang akan membantu," kata salah satu pejabat militer NATO, dikutip dari CNN.
Tak hanya itu, Belarus juga menjadi salah satu 'markas' pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina.
Akibat dukungan pemerintah Belarus terhadap Rusia, Australia menjatuhkan sanksi ke Presiden Alexander Lukashenko dan anggota keluarganya.
"Pemerintah Belarus, di bawah Presiden Lukashenko, terus memberikan dukungan strategis terhadap Ukraina dan pasukan militernya dalam kekerasan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," ujar Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, dalam sebuah rilis media.
2. Hungaria
Kemenangan Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, dan partai nasionalis Fidesz membuat Orban kembali mengamankan kekuasaan di negara itu.
Orban sendiri merupakan salah satu sekutu Putin di Eropa Timur.
Dalam kemenangannya, Orban bahkan sempat mengatakan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, merupakan salah satu musuhnya yang harus dikalahkan.
Hungaria, yang juga adalah anggota Uni Eropa, terus menolak penerapan sanksi dari organisasi tersebut terhadap gas dan minyak Rusia. Dalihnya, sanksi tersebut akan menghancurkan ekonomi yang semakin lambat karena perang di Ukraina.
3. Serbia
Selain pemimpin Hungaria, pemimpin Serbia saat ini, Aleksandar Vucic, merupakan salah satu sekutu Rusia.
Vucic sendiri baru saja memenangkan pemilihan umum terbarunya pada Minggu (3/4).
Mengutip Reuters, Serbia memilih hubungan yang baik dengan Rusia. Vucic juga menyampaikan ia bakal terus menyeimbangkan sikap sebagai anggota Uni Eropa, pun memiliki hubungan dekat dengan Rusia dan China.
Di sisi lain, Serbia sangat bergantung dengan gas Rusia. Tentara Serbia juga memiliki hubungan dekat dengan militer Rusia.
Meski Serbia mendukung resolusi PBB yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina, negara itu tidak menjatuhkan sanksi ke Moskow.
Meski sejumlah pemimpin negara di Eropa Timur mendukung Rusia, perang di Ukraina membuat beberapa negara tak lagi menjadi sekutu Presiden Vladimir Putin.
Negara-negara yang Kontra Rusia:
1. Ukraina
Setelah Ukraina menjadi sasaran bom Rusia sejak Februari lalu, Presiden Volodymyr Zelensky kerap menyuarakan amarahnya ke Moskow.
Bahkan, Zelensky sempat menyebut Rusia melakukan genosida setelah kemunculan puluhan mayat di jalanan Kota Bucha Ukraina.
Kemunculan mayat itu juga ditemani dengan temuan kuburan massal yang diprediksi menampung lebih dari 100 orang.
2. Republik Ceko
Presiden Ceko, Milos Zeman, menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai agresi yang tak beralasan.
Padahal, banyak orang di Ceko menilai Zeman sebagai 'budak Kremlin.'
"Saya akui saya salah," kata Zeman, dikutip dari Associated Press. Ia juga mendesak dunia untuk menjatuhkan sanksi ke Rusia.
Zeman juga sempat bersikeras bahwa Rusia tak akan menyerang Ukraina karena "mereka [Rusia] bukan orang gila yang meluncurkan operasi yang mampu menghancurkan mereka daripada membawa keuntungan."
Pemerintah Ceko juga menutup dua konsulat Rusia di negaranya dan berhenti menerima pendaftaran visa dari warga Rusia.
3. Polandia
Polandia merupakan salah satu negara yang memberikan dukungan kepada Ukraina.
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, sempat berkunjung ke Kyiv, Ukraina demi menunjukkan Uni Eropa terhadap negara itu.
Tak hanya itu, Mateusz juga mendesak penyelidikan akan dugaan genosida yang dilakukan militer Rusia di Ukraina.
"Kami mengajukan dibuatnya komisi internasional untuk menyelidiki kejahatan genosida ini," katanya, merujuk pada pembunuhan warga sipil di sejumlah kota Ukraina, salah satunya Bucha, sebagaimana dilansir AFP.
4. Slovenia
Slovenia juga merupakan salah satu sekutu Ukraina. Perdana Menteri negara itu, Janez Jansa, turut pergi ke Kyiv untuk bertemu dengan Zelensky pada Maret lalu.
"30 tahun lalu, Slovenia diinvasi oleh militer komunis Yugoslavia. Kami secara sebagian berada dalam posisi yang sama, sehingga kami tahu sekali bagaimana perasaan teman Ukraina kami, dan kami tahu perbedaan antara seseorang menelpon Anda lewat ponsel, atau lewat konferensi video, atau saat seseorang datang untuk mendukung Anda," kata Janza kepada NPR, saat ditanya alasan ia berkunjung ke Kyiv. [Ss]