WahanaNews-Kalteng | Warga negara adalah anggota dari suatu komunitas yang membentuk negara itu sendiri.
Warga negara menjadi salah satu unsur yang harus dimiliki oleh sebuah negara.
Baca Juga:
Dua Menteri RI Temui Eks Mahid di Belanda Bahas Kewarganegaraan dan Repatriasi
Sedangkan, kewarganegaraan adalah keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan warga negara.
Adanya suatu ikatan bisa dilandasi oleh hukum ataupun pengakuan dari masyarakat setempat.
Baca Juga:
Polri Ungkap Ada Buron KPK yang Ubah Kewarganegaraan
Asas Kewarganegaraan
Sebagai warga negara yang tinggal di sebuah negara, maka warga negara memiliki aturan yang diatur melalui hukum yang bersifat mengikat.
Sehingga warga negara mempunyai hak dan kewajiban sesuai dengan kewarganegaraannya.
Berikut empat asas kewarganegaraan:
Asas Keturunan atau Ius Sanguinis
Asas Ius Sanguinis menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut pertalian atau keturunan dari orang yang bersangkutan.
Jadi, kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh kewarganegaraan orang tuanya tanpa mengindahkan di mana dia dan orang tuanya berada atau dilahirkan.
Contohnya adalah ketika seseorang lahir di negara A dan orang tuanya adalah warga negara B, maka ia adalah warga negara B.
Negara yang menerapkan asas ius sanguinis adalah Cina, Jepang, Belgia, Spanyol, Polandia.
Asas Tempat Kelahiran atau Ius Soli
Asas ius soli menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau tempat ia dilahirkan.
Contohnya adalah ketika seseorang dilahirkan di negara A, maka ia menjadi warga negara A.
Meskipun orang tuanya adalah warga negara B.
Negara yang menganut asas ius soli adalah Inggris, Amerika Serikat, Mesir, dan lain-lain.
Asas Persamaan Hukum
Asas persamaan hukum adalah asas kewarganegaraan yang didasarkan pandangan bahwa suami istri adalah suatu ikatan yang tidak terpisah sebagai inti dari masyarakat.
Berdasarkan asas persamaan hukum, diusahakan status kewarganegaraan suami dan istri adalah sama atau satu.
Asas Persamaan Derajat
Asas persamaan derajat adalah asas kewargnegaraan yang didasarkan pada pemikiran bahwa perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan.
Baik suami maupun istri memiliki hak yang sama untuk menentukan sendiri kewarganegaraannya.
Mereka dapat memiliki kewarganegaraan yang berbeda seperti sebelum adanya perkawinan.
Asas Kewarganegaraan di Indonesia
Asas kewargenagaraan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006.
Berdasarkan UU tersebut, asas kewarganegaraan yang diterapkan di Indonesia adalah:
- Asas Ius Sanguinis: Asas yang menentukan kewarganegaraan berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat ia dilahirkan.
- Asas Ius Soli secara Terbatas: Asas yang menentukan kewarganegaraan berdasarkan negara tempat kelahiran. Diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
- Asas Kewarganegaraan Tunggal: Asas yang menentukan hanya satu kewarganegaraan bagi setiap orang.
- Asas Kewarganegaraan ganda terbatas: Asas yang menentukan kewaraganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan sesuai Undang-Undang.
Penerapan asas kewarganegaraan yang berbeda-beda oleh setiap negara dapat memunculkan masalah, termasuk yang dihadapi oleh Indonesia.
Masalah kewarganegaraan tersebut adalah:
- Apatride: Orang yang tidak memiliki kewarganegaraan.
- Bipatride: Orang yang memiliki dua kewarganegaraan atau rangkap.
- Multipatride: Orang yang memiliki kewarganegaraan lebih dari dua. [Ss]