WahanaNews-Kalteng | Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi Kalimantan Tengah meningkatkan partisipasi dalam membangun ketahanan keluarga termasuk ketahanan dari sisi ekonomi.
Pembina Pengurus Wilayah BKMT Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan majelis taklim diharapkan hadir di tengah masyarakat dan meningkatkan partisipasi membangun ketahanan keluarga, terutama setelah pandemi dan akan menghadapi tantangan resesi dunia.
Baca Juga:
Dukung Harbolnas 2024, Mendag: Nilai Transaksi Niaga Elektronik Diproyeksi Rp487 Triliun
"Melalui pelatihan dan pemberdayaan, majelis taklim nantinya dapat bersinergi dengan upaya peningkatan dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masyarakat yang saat ini gencar diupayakan pemerintah," terangnya.
Ivo membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) BKMT yang diselenggarakan di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng. Rakorwil ini mengusung tema Peran Serta BKMT dalam Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Keluarga.
Lebih lanjut Ivo menjabarkan, peran majelis taklim saat ini semakin meluas, terlebih keberadaannya tak lagi hanya dibentuk di masjid-masjid besar, tetapi juga hingga pelosok-pelosok pemukiman baik di mushalla, langgar maupun surau.
Baca Juga:
Mampu Tingkatkan Kualitas UMKM, Program Pembinaan Pertamina Raih Penghargaan dari Markplus
"Jumlah majelis taklim yang sangat banyak menunjukkan adanya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mewujudkan lingkungan agamis dalam upaya mewujudkan masyarakat yang aman, damai dan sejahtera," ujarnya.
Ivo mendorong BKMT di Kalimantan Tengah terus aktif berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan, yakni sebagai wadah bagi majelis taklim saling berkontak, berkumpul, berkolaborasi dan bersinergi bersama organisasi lain, termasuk dengan pemerintah.
"Kolaborasi maupun sinergi dimaksud, adalah dalam upaya memajukan umat dan berperan dalam pembangunan, khususnya dalam peningkatan sumber daya manusia," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum BKMT Pusat Syifa Pauzia mengatakan saat ini BKMT sudah berada di 33 provinsi dan 400 lebih kabupaten yang ada di Indonesia dengan jangkauan ribuan kecamatan dan juga puluhan ribu majelis taklim.
"BKMT merupakan satu wadah berkumpul dimana kami adalah organisasi independen tidak ada afiliasi partai politik atau organisasi mana pun. BKMT independen bisa memiliki keputusan sendiri dan memberikan manfaatnya sendiri, tidak tergantung pada apapun," katanya.[ss]