KALTENG.WAHANANEWS.CO, Palangka Raya - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah (BPRS) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan yang signifikan.
"Pada posisi Desember 2024, kinerja BPR dan BPRS di Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan signikan apabila dibandingkan posisi Desember 2023," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalteng Primandanu Febriyan Aziz, di Palangka Raya, Rabu (5/3/2025).
Baca Juga:
Usut Kredit Fiktif BPR Bank Jepara Artha, KPK Periksa Pj Bupati
Pertumbuhan signikan ini dapat dilihat dari sejumlah indikator, meliputi perkembangan aset yang dimiliki, Dana Pihak Ketiga (DPK), maupun kredit atau pembiayaan dari BPR dan BPRS. Dia menyampaikan, untuk aset BPR/BPRS berhasil mengalami peningkatan sebesar Rp0,14 triliun atau 6,04 persen year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp2,31 triliun, sehingga kini menjadi Rp2,45 triliun.
Selanjutnya untuk Dana Pihak Ketiga juga mengalami pertumbuhan sebesar Rp0,09 triliun atau 6,57 persen yoy dari sebelumnya Rp1,34 triliun, dan kini menjadi sebesar Rp1,43 triliun.
"Sedangkan kredit/pembiayaan meningkat sebesar Rp0,15 triliun atau 7,74 persen yoy," ujarnya pula.
Baca Juga:
BPN Kota Depok Mediasi Sengketa Lelang Lahan Achmadi dengan BPR Olympindo Sejahtera
Primandanu menjabarkan, kredit/pembiayaan BPR/BPRS di Kalteng sebelumnya hanya mencapai Rp1,84 triliun, tetapi kini telah meningkat menjadi Rp1,99 triliun.
Adapun tingkat kredit macet atau Non Performing Loan (NPL)/Non Performing Finance (NPF) pada Desember 2024 meningkat 1,47 persen yoy, dari 2,98 persen menjadi 4,45 persen.
Saat ini jumlah BPR/BPRS di Kalteng sekitar tujuh bank. Sementara itu di sisi lain di periode waktu yang sama, kinerja bank umum di Kalteng juga mampu menunjukkan tren positif, baik dari sisi aset, dana pihak ketiga, maupun kredit atau pembiayaannya.
Aset bank umum posisi Desember 2024 meningkat hingga 11,78 persen yoy atau sebesar Rp8,85 triliun, yakni dari Rp75,13 triliun menjadi sebesar Rp83,98 triliun.
Kemudian untuk DPK juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,66 persen (yoy) atau sebesar Rp3,21 triliun, yakni dari Rp42,02 triliun menjadi sebesar Rp45,23 triliun.
Sedangkan untuk kredit/pembiayaan pada bank umum di Kalteng, juga mengalami peningkatan hingga 6,73 persen (yoy) atau sebesar Rp3,17 triliun, yakni dari Rp47,03 triliun menjadi Rp50,20 triliun.
[Redaktur: Patria Simorangkir]