WahanaNews-Kalbar | Delapan desa di Kecamatan Kapuas Tengah, Pasang Telawang, Mandau Telawang dan Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah, dalam waktu dekat akan merasakan fasilitas listrik dari PLN.
Kedelapan desa tersebut, yakni Desa Bajuh, Dandang, Balai Banjang, Jangkang, Kaburan, Tumbang Diring, Bulau Ngandung, Tumbang Sirat dan Desa Masaha.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kabar gembira itu disampaikan dalam rapat koordinasi Rencana Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jaringan Listrik Desa yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kapuas.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kapuas, Teras ST MT, Manager Unit Pelaksana PLN Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Provinsi Kalimantan Tengah, Purwanto.
Selain itu, Manager PLN UP2K Provinsi Kalimantan Selatan, Saifuddin, serta seluruh Camat yang berada di Kabupaten Kapuas.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sekda Kabupaten Kapuas Drs Septedy, M.Si, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kapuas sangat mendukung dan memberikan apresiasi atas langkah PLN dalam upaya melistriki desa-desa di Kabupaten Kapuas.
"Melalui rapat ini kita berharap segera terealisasi upaya yang dilakukan PLN dan pemerintah daerah untuk melistriki desa-desa agar berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia yang terang," ucap Septedy.
Manager UP2K Kalteng, Purwanto, menjelaskan, tahun 2022 terdapat 8 desa yang masuk dalam road map berlistrik di Kabupaten Kuala Kapuas yang berada di Kecamatan Pasak Talawang, Kecamatan Kapuas Hulu dan Kecamatan Mandau Talawang.
"Delapan Desa tersebut membawa potensi calon pelanggan sebanyak 1.934 pelanggan, saat ini sebagian besar sudah masuk progress mobilisasi material," jelas Purwanto.
Untuk melistriki desa di atas, Purwanto menyampaikan, keberadaan infrastruktur yang layak akan menjadi bagian yang sangat penting dalam kelancaran pelayanan kepada masyarakat.
Dirinya mengungkapkan, salah satu tantangan terdapat pada kendala infrastruktur jalan yang terputus.
Sehingga, tim PLN mengalami kendala saat melakukan survei dan mobilisasi material maupun saat pelaksanaan penarikan jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR).
"Untuk melistriki 8 Desa tersebut, PLN Membangun jaringan SUTM sepanjang 99,25 KMS dan SUTR 34,65 KMS dan Trafo dengan total daya sebesar 2.200 KVA, mempunyai kendala akses jalan yang terputus yaitu antara Desa Kaburan dan Desa Jangkang," tuturnya.
Ditambahkan Purwanto, berbagai kendala yang dihadapi PLN teratasi berkat koordinasi dan kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah dan aparat.
Dirinya meyakini, proyek yang sudah ditentukan akan rampung sesuai target waktu yang di tentukan dan pelanggan segera menikmati listrik.
Menanggapi kendala akses jalan terputus yang disampaikan PLN, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kapuas, Teras, ST, MT, menyampaikan "Kami menyadari berbagai fasilitas fisik dan sarana penunjang adalah hal vital untuk mendukung pembangunan infrastruktur. Dinas PUPR akan segera melakukan perbaikan infrastruktur yang saat ini dalam kondisi rusak maupun terputus. Sehingga akan mempercepat proses mobilisasi material yang akan masuk ke Desa untuk dilakukan pembangunan jaringan listrik," ungkapnya Teras.
Menggunakan dana yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) PLN membangun infrastruktur ketenagalistrikan sebagai penunjang program-program listrik desa.
Diketahui, saat ini Rasio Desa berlistrik Kabupaten Kapuas mencapai 89,4 persen dan Rasio Elektrifikasi Kalimantan Tengah sebesar 97,1 persen.
Untuk itu, PLN bersama Pemerintah Daerah terus mengakselerasi dan berkomitmen untuk menghadirkan keadilan energi dengan melistriki hingga pelosok negeri.[ss]