KALTENG.WAHANANEWS.CO, Sampit - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengajak seluruh masyarakat dan instansi untuk mendukung Gerakan Lebaran Minim Sampah guna menekan lonjakan produksi sampah, khususnya saat perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Kami berharap dukungan semua pihak, mulai dari masyarakat, instansi, tempat usaha dan kegiatan lainnya agar produksi sampah bisa berkurang. Ini demi kepentingan kita bersama," kata Pelaksana Tugas Kepala DLH Kotawaringin Timur, Marjuki di Sampit, Rabu (19/3/2025).
Baca Juga:
DLH Kotawaringin Timur Pinjam Ekskavator Atasi Penumpukan Sampah di TPA
Ajakan ini juga menindaklanjuti arahan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia melalui Surat Edaran Nomor 02 tahun 2024 tentang Pengendalian Sampah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Surat yang ditujukan kepada gubernur, bupati dan wali kota di seluruh Indonesia itu mengingatkan tentang pentingnya upaya pengurangan dan penanganan sampah.
Salah satu upaya yang biss dilakukan adalah melalui pengurangan sampah saat Lebaran, arus mudik, serta kegiatan wisata.
Baca Juga:
Pagar Alam Bersih, DLH Suarakan Lebaran Minim Sampah
Potensi meningkatnya timbulan sampah terjadi apabila dalam berbagai aktivitas masyarakat menggunakan barang dan kemasan yang sifatnya sekali pakai dan tidak dapat didaur ulang.
Untuk menjaga kehikmatan dan kebersihan perayaan Lebaran perlu kiranya menggunakan barang dan perlengkapan yang dapat digunakan kembali pada acara yang sama di waktu yang akan datang, sehingga sampah usai acara perayaan dapat dikelola dengan baik.
Untuk itu perlu pengendalian sampah pada Hari Raya Idul Fitri 1446 H secara intensif, efektif dan esien di semua lokasi publik yang berpotensi menghasilkan sampah seperti lokasi perayaan, lokasi wisata, lokasi perjalanan darat dan tempat strategis lainnya.
Marjuki meminta semua pihak terkait memperkuat komitmen dan berperan aktif dalam melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah guna mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir atau TPA.
DLH juga berharap peningkatan partisipasi publik dalam upaya pengurangan sampah melalui pelaksanaan Mudik Minim Sampah dan Lebaran Minim Sampah.
Pengunjung pusat perbelanjaan, sarana transportasi maupun tempat wisata diharapkan peduli dengan membuang sampah pada tempatnya dan berupaya mengurangi sampah.
Tidak kalah penting adalah komitmen dan aksi nyata para produsen atau pelaku usaha dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah melalui pelaksanaan Mudik Minim Sampah dan Lebaran Minim Sampah.
Marjuki menyebutkan, dalam kondisi normal saja, sampah rumah tangga yang dihasilkan warga di kota yang terdiri dua kecamatan yakni Mentawa Baru Ketapang dan Baamang ini dalam sehari bisa mencapai 140 ton.
Jumlah ini sudah melampaui kemampuan pengangkutan oleh petugas yang hanya sekitar 83 ton dalam sehari sehingga sampah sering menumpuk. Meski dengan keterbatasan armada dan personel, DLH berkomitmen untuk berupaya semaksimal mungkin dalam menangani sampah di daerah ini.
Tidak terkecuali saat libur atau perayaan hari besar keagamaan, petugas harus bekerja ekstra untuk mengangkut sampah agar tidak sampai menumpuk.
"Kami meminta kesadaran masyarakat dan semua pihak untuk membantu, dengan cara mengurangi produksi sampah rumah tangga. Tanpa dukungan dan kepedulian masyarakat, tentu akan sulit mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, indah dan nyaman," demikian Marjuki.
[Redaktur: Patria Simorangkir]