WahanNews-Kalteng | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi meluncurkan pembentukan Holding dan Subholding PT PLN (Persero) hari ini, Rabu (21/09/2022).
Dengan terbentuknya Holding dan Subholding PLN ini, PLN pun menargetkan proses bisnis perusahaan bisa menjadi lebih efisien.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Darmawan mengatakan, pembentukan Holding dan Subholding PLN ini juga diharapkan bisa membuat utilisasi aset lebih optimal, transisi energi bisa dipercepat, dan perusahaan bisa siap menghadapi tantangan perubahan zaman.
"Tetapi Pak Erick berkali-kali mengingatkan, mewanti-wanti pada kami, 'Pak Dirut pada proses holding subholding jangan sampai hak-hak pegawai PLN yang dikurangi', kami siap melaksanakan arahan Bapak. Beliau juga ingatkan dalam holding subholding juga harus memberikan kesempatan pembukaan pegawai yang lebih luas lagi. Dua arahan ini yang diulang-ulang selalu diingatkan saking sayangnya Pak Erick pada PLN," paparnya di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir saat acara peluncuran Holding & Subholding PLN di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (21/09/2022).
Darmo, sapaannya, juga mengatakan bahwa perubahan organisasi PLN ini bisa membuat struktur PLN menjadi dinamis.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"PLN akan menjadi perusahaan energi berbasis pada teknologi dan inovasi yang berorientasi pada masa depan. Ini lah Holding & Subholding New PLN 4.0 dan beyond,' tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Erick Thohir pernah mengatakan bahwa pembentukan holding ini merupakan bagian dari transformasi besar-besaran di PLN.
Kelak, PLN akan bertindak sebagai holding yang fokus mengurus transmisi listrik, sementara subholdingnya adalah pembangkit-pembangkit milik PLN. [ss]