WahanaNews-Kalteng | Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko menyatakan inflasi gabungan terkendali berkat konsistensi penyelenggaraan berbagai upaya atau intervensi oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Mengawali 2023, tekanan inflasi gabungan kota di Kalimantan Tengah mencatatkan inflasi yang rendah, yaitu sebesar 0,13 persen (mtm) atau berada pada peringkat keenam terendah di Indonesia, kata Yuas Elko di Palangka Raya, Kamis.
Baca Juga:
Sekda Sulbar Ajak Pemerintah Daerah Perkuat Sinergi Kendalikan Inflasi di Wilayah
"Hal ini tidak lepas dari upaya kita bersama di TPID dalam mengendalikan inflasi yang secara konsisten terus dilakukan sejak 2022," tegasnya di sela kegiatan Capacity Building TPID se-Kalteng.
Ke depan, Yuas Elko meminta TPID provinsi maupun kabupaten dan kota untuk tetap bersama-sama mengencarkan berbagai upaya pengendalian inflasi.
Dia juga mengajak agar pada 2023 ini terus melakukan pengendalian melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yakni dengan operasi pasar maupun pasar penyeimbang secara berkala dan intensif.
Baca Juga:
BPS Sulawesi Barat Catat Inflasi Bulan ke Bulan 0,33 Persen Akibat Kenaikan Harga
Kemudian peningkatan pasokan pangan melalui peningkatan produktivitas secara internal, hingga pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan wilayah surplus perlu ditingkatkan dan diperluas.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, beberapa komoditas yang selalu mengalami defisit di Kalteng antara lain cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah. Komoditas tersebut secara histori juga selalu menjadi penyumbang inflasi terutama jelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN), sehingga diperlukan penguatan pasokan dari luar daerah.
Selain berbagai langkah pengendalian inflasi yang telah dilakukan bersama, juga yang tidak boleh dilupakan adalah penyusunan laporan kinerja TPID secara tahunan wajib disampaikan kepada Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) atau dalam hal ini adalah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.