WahanaNews-Kalteng | PT PLN (Persero) masih optimistis mampu merealisasikan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sesuai peta jalan Nasional SPKLU, dalam rangka mendukung perkembangan ekosistem electric vehicle (EV) di Tanah Air.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PLN Gregorius Adi Trianto menekankan bahwa merealisasikan peta jalan nasional SPKLU sejalan dengan amanat pemerintah agar para BUMN, termasuk PLN, ikut menyediakan infrastruktur pendukung ekosistem EV di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Sampai saat ini sudah terealisasi 150 SPKLU di seluruh Indonesia per September 2022. Targetnya bertambah sekitar 110 SPKLU lagi sampai akhir tahun nanti," ujar Greg ketika dikonfirmasi Tim Jelajah BUMN 2022, Sabtu (24/9/2022).
Sebagai informasi, SPKLU PLN yang terkoneksi dengan aplikasi Charge IN dan PLN Mobile rencananya membentang mulai Sumatra-Jawa-Bali, baik di jalur atas sepanjang 3.712 km, maupun jalur bawah sepanjang 4.070 km.
Tim Jelajah BUMN 2022 pun sempat mengunjungi dan mencoba langsung salah satu SPKLU PLN di rest area Tol Trans Sumatera kilometer 49A dalam perjalanan menuju Palembang, kemudian menuju titik Jelajah BUMN 2022 selanjutnya di Bangka Belitung.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Secara umum, SPKLU PLN dirawat oleh petugas PLN setiap hari dalam jangka waktu tertentu. Selebihnya, pengguna EV melakukan pengisian daya kendaraan secara mandiri, beda dengan pompa bensin konvensional pada umumnya yang membutuhkan kehadiran petugas.
Terkhusus di rest area Tol Trans Sumatera kilometer 49A, SPKLU menyediakan tiga pengisi daya berbeda, antara lain konektor CCS2 DC daya 50 kW, konektor CHADEMO DC daya 50 kW, dan konektor AC Type 2 daya 22 kW. Pengguna EV bisa mengisi daya dengan biaya Rp2.466,78 per kWh untuk semua konektor.
Menilik SPKLU PLN telah terintegrasi dengan PLN Mobile, hal ini memungkinkan pengguna EV mengintip ketersediaan konektor dari jarak jauh secara daring, apakah konektor yang dibutuhkan sedang digunakan kendaraan lain atau tidak.