WahanaNews-Kalteng | Nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan jadi sorotan publik lantaran diduga terlibat bisnis polymerase chain reaction atau PCR.
Luhut memberikan klarifikasi bahwa tak pernah mengambil keuntungan bisnis PCR yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia (PT GSI).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Diketahui, 2 perusahaan yang terafiliasi dengan Luhut, PT Toba Sejahtra dan PT Toba Bumi Energi, tercatat mempunyai saham di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Luhut menjelaskan, sejak awal tujuan PT GSI bukan mencari profit bagi pemegang saham. Keuntungan GSI justru banyak digunakan untuk memberikan tes swab gratis kepada masyarakat.
Dia dan kolega menyadari Indonesia masih kekurangan stok tes Covid-19. Sehingga, PT GSI sepakat membantu fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas yang besar.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Dalam tulisan yang dibagikan dalam akun instagramnya, senior Golkar ini mengklaim dirinya justru mendorong agar harga tes PCR diturunkan. Dia juga mengakui turut menginisiasi penggunaan antigen sebagai syarat perjalanan bagi masyarakat.
Berikut klarifikasi lengkap Luhut yang dikutip dari akun instagramnya, Kamis (4/11):
"Saya ingin menegaskan beberapa hal lewat tulisan ini. Pertama, saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia.