WahanaNews-Kalteng | Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diperuntukkan bagi generasi muda yang akan menikmati masa depan. Konsep pembangunan IKN diklaim tak bakal kalah dengan Neom di Arab Saudi, Dubai di Uni Emirat Arab, dan Shenzhen di Cina, sebagai kota yang modern.
“IKN will be world-class city for all (IKN akan menjadi kota kelas dunia untuk semua). Sudah banyak pihak memberi hormat atas konsep kita membangun ibu kota baru,” kata Luhut dalam keterangannya seperti dikutip pada Ahad, 22 Mei 2022.
Baca Juga:
Jejak Gemilang 'Bapak Air' Maruli Simanjuntak
Luhut menyatakan pemerintah sedang melakukan proses pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Penajam Paser Utara. Ia berharap pemindahan kantor-kantor utama pemerintah pusat akan selesai pada kuartal II 2024.
Selanjutnya, Luhut meyakini pembangunan IKN bernama Nusantara ini akan menarik minat besar dari investor mancanegara. Ia menampik bahwa pembangunan IKN minim pendanaan. Sejumlah pihak, Luhut mengklaim, sudah berminat menanamkan investasinya termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
“Saya sudah bertemu Mohammed Bin Salman, putera mahkota Kerajaan Arab Saudi, yang menyatakan akan berinvestasi sangat besar. Selain itu, Uni Emirat Arab melalui Indonesian Investment Fund juga menyiapkan investasi US$ 20 miliar,” kata Luhut.
Baca Juga:
Jokowi Berpesan Agar Luhut Recovery Sesempurna Mungkin Baru Kembali ke Jakarta
Luhut mengimbuhkan, seiring dengan pemindahan IKN, banyak industri baru tumbuh di Kalimantan. Salah satunya pembangunan industri energi baru di Kalimantan Utara.
Walhasil investasi yang dulu hanya berpusat di Jawa dan Sumatera pun, kata Luhut, telah tersebar. Dia kemudian mengingatkan agar anak muda ikut memainkan peran dalam pemerataan pembangunan.
“Karena banyak sekali lapangan kerja serta program-program UMKM terbuka luas,” ucap Luhut.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor turut mengungkapkan keunggulan Kalimantan Timur sehingga ditetapkan Presiden Jokowi alias Jokowi menetapkannya sebagai ibu kota negara baru. Salah satunya, Kalimantan Timur memiliki ketaatan moralitas kepada bangsa Indonesia.
“Walaupun punya kapasitas penghasilan sumber daya alam luar biasa, tapi Kalimantan Timur tidak pernah punya keinginan macam-macam. Selain itu, Kaltim juga terkenal damai, tak pernah ada konflik SARA. Ini realitas yang membuat Kaltim ditetapkan sebagai ibu kota yang baru,” katanya.
Dia pun menyebut banyak masyarakat setuju dengan pemindahan IKN. Walau ada pihak yang menyatakan keberatan, ia mengklaim jumlahnya tak sebanyak warga yang setuju.
“Kalau ada yang bilang 25 ribu tokoh menolak pemindahan ibu kota (IKN) berarti masih ada 277 juta lebih yang setuju. Dalam demokrasi, pro dan kontra itu hal biasa,” katanya.[ss]