WahanaNews-Kalteng | Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebutkan kenaikan harga-harga bahan baku energi bisa menimbulkan krisis energi dunia termasuk di Indonesia.
"Naiknya harga-harga energi bisa menimbulkan krisis energi ke depan," ungkap Airlangga dalam Airlangga dalam Economic Outlook 22, Senin (22/11).
Baca Juga:
Kontroversi Calon Ketum Golkar: Agung Laksono Tegaskan Bahlil Bukan 'Titipan Istana'
Ia mengatakan harga energi sempat minus beberapa waktu lalu. Namun, harganya kini terus melonjak.
"Diketahui energi sempat harganya minus, namun kenaikan energi ini diperkirakan juga sangat berpengaruh terhadap negara ini terutama terkait dengan subsidi energi," ujar Airlangga.
Selain itu, Airlangga juga mengatakan terdapat tantangan lain yang berpotensi mengganggu ekonomi nasional.
Baca Juga:
soal Isu Disepakati Jadi Plt Ketum Golkar, Agus Gumiwang Buka Suara
Salah satunya masih soal covid-19 yang kasusnya kembali naik di Eropa.
"Covid-19 belum berakhir. Di Eropa ada gelombang keempat," imbuh Airlangga.
Lalu, tapering off yang akan dilakukan oleh bank sentral AS, The Fed, di tengah lonjakan inflasi di sejumlah negara, seperti AS hingga China.
Kemudian, masalah perubahan iklim yang mengancam seluruh negara. Indonesia sendiri sedang mengkaji skema transisi energi menuju nol emisi karbon pada 2060. [As]