KALTENG.WAHANANEWS.CO, Kuala Kapuas - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), menjelaskan dugaan penyebab ambruknya jembatan di Muara Terusan, Kecamatan Bataguh, pada Sabtu (22/2/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.
"Iya, benar (ambruk). Penyebabnya adalah turunnya perancah atau apar-apar penahan baja jembatan," kata Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) Kabupaten Kapuas Yan Hendri Ale di Kuala Kapuas, Selasa (25/2/2025).
Baca Juga:
Legislator Kapuas Prihatin Jembatan Muara Terusan Ambruk Sebelum Proyek Selesai
Informasi yang diperoleh dari Bidang Bina Marga, kata dia, dua apar-apar perancah mengalami ambles sehingga mengakibatkan penurunan rangka baja jembatan.
Saat kejadian pemasangan baja telah mencapai 95 persen, namun baut belum dikencangkan karena masih dalam tahap penyetelan lengkung baja.
"Baut abutment juga belum dikencangkan karena masih dalam proses penyetelan akhir untuk kelengkungan jembatan pelengkung," katanya.
Baca Juga:
Pemkab Kapuas Jelaskan Dugaan Penyebab Ambruknya Jembatan di Muara Terusan Bataguh
Menanggapi kejadian ini, Dinas PUPRPKPP bersama pihak rekanan segera mengambil langkah untuk mengangkat kembali baja jembatan guna memulihkan alur pelayaran dan memastikan lalu lintas sungai kembali normal.
"Kami segera menangani permasalahan ini agar lalu lintas sungai bisa kembali normal," ucapnya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRPKPP Kabupaten Kapuas Heni Meriaty menjelaskan untuk panjang jembatan tersebut 50 meter dengan lebar kurang lebih 6 meter.
“Untuk kedalaman tiang penyangga itu sekitar 28 meter, namun akibat tanah abrasi yang mengakibatkan salah satu faktornya juga amblas,” jelasnya.
Setelah mendapat laporan tentang kejadian itu, pihaknya bergerak cepat melakukan pengecekan di lapangan terhadap kondisi jembatan tersebut.
Jembatan yang masih dalam tahap pembangunan ini memiliki konstruksi beton dan dirancang dengan rangka baja.
Proyek pembangunan Jembatan Muara Terusan sendiri telah dimulai sejak tahun 2024 dan mendapatkan perpanjangan waktu pelaksanaan untuk proses pemasangan rangka baja jembatan.
Kejadian ini menyebabkan gangguan pada alur lalu lintas sungai yang melintasi kawasan tersebut.
[Redaktur: Patria Simorangkir]