WahanaNews Kalteng | Sekarang ini konektivitas seluler jadi sangat penting dalam menjaga kelangsungan bisnis saat bekerja atau belajar jarak jauh. Berdasarkan data Ericsson Consumer Lab, The Future Urban Reality, konsumen Indonesia rata-rata berada di dunia daring, selama tiga jam lebih lama setiap harinya atau sekitar delapan jam 45 menit per hari.
Head of Consumer Lab Ericsson Re search, Jasmeet Sethi, mengungkapkan, ada segmen yang berbeda di pasar saat ini. Ia menyebut, peningkatan yang lebih besar datang dari siswa karena transisi di kehidupan sekolah dan pekerja kantoran.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
"Jadi, semua segmen ini sebenarnya telah meningkatkan aktivitas digital mereka dan telah meningkatkan waktu yang dihabiskan untuk daring dengan menggunakan internet," kata Sethi.
Kemudian, lebih dari separuh waktu (59 persen) yang digunakan untuk daring terjadi pada smartphone. Konsumen Indonesia pun bertambah niat untuk menjelajah aplikasi baru (51 persen), peningkatan perangkat (41 persen), dan peningkatan konektivitas (46 persen).
Di sisi lain, laporan Consumer Lab "Five Ways to a Better 5G" membahas minat konsumen untuk beralih ke 5G, meski tengah pandemi Covid-19. Ericsson melihat Indonesia ada keinginan yang kuat untuk bergerak ke arah 5G.
Baca Juga:
Pj Sekda Dairi Paparkan Potensi Kerawanan Jelang Pilkada
Jadi, sekitar setengah dari pengguna smartphone di Indonesia (49 persen) menunjukkan mereka masih ingin melanjutkan dan meningkatkan ke 5G. Namun, niat ini sekarang lebih rendah dibandingkan saat 2019. "Niat untuk meningkatkan (ke 5G—Red) ini sedikit turun dari tahun sebelumnya karena ketidakpastian tentang kapan peluncuran komersial tersebut pada dasarnya akan terjadi," ujarnya.
Selain itu, di Indonesia, sudah ada landasan kuat untuk penerapan 5G. Sekitar 19 persen pengguna smartphone di perkotaan, kini memiliki smartphone yang mendukung 5G, sekitar 5 juta pengguna lainnya akan beralih ke 5G dalam dua tahun pertama setelah jaringan 5G tersedia secara komersial.
Saat ini, pengguna device 5G-ready sudah menghabiskan waktu untuk aplikasi augmented reality (AR) dan 1,5 jam lebih banyak per pekan untuk streaming video, dibandingkan dengan pengguna 4G. Penggunaan data juga sudah 1,2 kali lebih tinggi di antara pengguna ponsel cerdas yang siap 5G.
"Orang-orang ini menghabiskan banyak waktu untuk aplikasi augmented reality, menonton aplikasi streaming langsung, media yang disempurnakan seperti video 360 (derajat) atau bahkan gim online, misalnya," kata Sethi. [non]