WahanaNews-Kalteng | Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi arahan kepada lulusan pesantren untuk menciptakan lapangan kerja ketimbang mencari kerja.
Jokowi berharap lulusan-lulusan pesantren bisa berdaya secara ekonomi dan menjadi wirausahawan sukses serta turut menggawangi perkembangan ekonomi syariah.
Baca Juga:
Datangi Polres Malang Kota, Puluhan Kyai dan Ulama Suarakan Netralitas APH
"Orientasi santri seharusnya bukan lagi mencari pekerjaan, tetapi sudah menciptakan kesempatan kerja bagi banyak orang menebar manfaat seluas-luasnya bagi umat," ujar Jokowi seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, (22/10/2021).
Jokowi menyebut, peran pendidikan di pesantren, madrasah maupun pendidikan tinggi agama Islam sangat strategis dalam mencetak lulusan yang inovatif, mampu bersaing di pasar kerja dan menjadi wirausahawan sosial.
"Saya berharap pesantren dan para santri dapat memanfaatkan berbagai program-program pembiayaan yang telah disiapkan pemerintah dengan baik, sehingga pesantren dan para santri dapat semakin berperan dalam memperkuat ekonomi umat," tuturnya.
Baca Juga:
Cerita Inspiratif Mila Karmilah, Penerima Manfaat PKH Kemensos
Lebih jauh, Jokowi berharap Indonesia harus menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dunia. Artinya, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim harus menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah dan industri halal dunia.
“Saya menaruh harapan besar kepada Masyarakat Ekonomi Syariah untuk menjadi jembatan seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah, untuk membangun ekosistem keuangan syariah di Indonesia, untuk membantu ekonomi inklusif yang memberdayakan dan mampu bertahan menghadapi berbagai macam krisis,” ujar Jokowi.
Ia mengutip data The State of Global Islamic Economy Indicator Report, yang menyebutkan sektor ekonomi syariah Indonesia telah berada di peringkat empat dunia pada 2020, dari peringkat 10 besar dunia pada 2018, dan peringkat 15 pada 2019.
"Di 2020, ekonomi syariah Indonesia sudah berada di peringkat empat dunia. Naik terus, namun kita tak boleh berpuas diri,” ujar Jokowi. [non]