WahanaNews-Kalteng| Penyelenggaraan Formula E tinggal menghitung hari. Berbagai fasilitas penunjang hingga keamanan mulai dipastikan. Salah satunya, persiapan pasokan listrik bagi mobil balap bertenaga listrik.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan menyatakan, pihaknya telah mempersiapkan saluran kabel tegangan menengah (SKTM) yang telah digelar sepanjang 6,8 kilometer sirkuit (kms). Pembangunan gardu rampung sejak Rabu (25/5) lalu. ”Gardu sudah selesai hingga 100 persen sejak 25 Mei,’’ ujarnya saat dikonfirmasi Jawa Pos Jumat (27/5).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Doddy menjelaskan, daya listrik yang dibutuhkan dalam ajang balap mobil listrik tersebut sebesar 7 MVA. Listrik yang digunakan berasal dari energi hijau yang terjamin dalam produk renewable energy certificate (REC).
”Energi yang digunakan berasal dari pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (EBT) yang diaudit sistem tracking internasional, APX TIGRs, yang berlokasi di California, Amerika Serikat,’’ katanya.
PLN sudah menyiapkan empat lapis pasokan listrik, termasuk menggunakan uninterruptible power supply (UPS) yang menjamin listrik tanpa kedip. Total investasi yang dikeluarkan demi memenuhi kebutuhan listrik Formula E mencapai Rp 7 miliar.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sementara itu, Polda Metro Jaya mengupayakan agar tidak ada penutupan jalan saat perhelatan Formula E pada 4 Juni mendatang. Namun, hingga kini, masih dilakukan koordinasi dengan Pemprov DKI perihal kebijakan lalu lintas saat pergelaran Formula E Jakarta.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombespol Sambodo Purnomo Yogo menuturkan, pihaknya telah melakukan survei lapangan terkait pelaksanaan Formula E. Rencananya, kata dia, seluruh penonton akan dipusatkan di Jakarta International Expo, Kemayoran. Lalu, mereka akan naik shuttle bus ke Ancol.
”Tentu juga bagaimana alur penonton yang katanya semuanya akan dipusatkan di JIExpo, baru nanti ke Ancol. Bagaimana pengaturannya, di mana lokasi busnya, kemudian bagaimana pengaturan tamu VIP, acaranya seperti apa,’’ ujarnya.
Hasil survei itulah yang akan dijadikan acuan dalam menentukan kebijakan rekayasa lalu lintas yang akan diambil. Di sisi lain, BNPT merekomendasikan beberapa hal guna memberikan keamanan dan mencegah aksi teror.
Beberapa di antaranya adalah akses masuk dilengkapi pintu gerbang, portal, turnstile pejalan kaki, under vehicle surveillance system (UVSS), dan penambahan personel keamanan untuk area masuk VVIP. Dalam rangka mencegah ancaman internal, BNPT berharap dilakukan background checking terhadap volunter, UMKM, dan semua pegawai yang memiliki akses ke venue.[ss]