Antusiasme masyarakat yang menggunakan promo tambah daya HPN 2023 cukup banyak terbukti sudah sebanyak 2.260 pelanggan yang memanfaatkan promo dengan total penambahan daya sebesar 3.600 kilo Volt Ampere (kVA).
Promosi di kawasan CFD, tidak hanya menyampaikan promo-promo PLN, tetapi juga demo memasak memakai kompor induksi dengan keunggulan kompor induksi lebih aman, tidak menimbulkan api dan asap sehingga risiko menimbulkan kebakaran jauh lebih kecil, selain itu juga tidak ada potensi ledakan akibat bahan bakar.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
"Kompor induksi yang tanpa api dan asap juga lebih sehat bagi pengguna sebab tidak menghasilkan emisi. Selain itu juga ramah terhadap anak-anak karena lebih aman," jelas Sigit.
Dikatakan, dari sisi penggunaan, kompor induksi juga lebih murah dibandingkan kompor berbahan bakar LPG dimana hasil uji coba menunjukan rumah tangga kecil rata-rata mengonsumsi 11,4 kg LPG subsidi dengan biaya Rp 79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp125.400, sehingga total biaya dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG mencapai Rp 204.800 per bulan.
"Waktu memasak yang lebih cepat sehingga tambah hemat lagi. Jika diasumsikan penggunaan LPG per bulan mencapai Rp204.800 maka dengan kompor induksi ini hanya dibutuhkan listrik sebesar 83 kWh saja atau dengan harga listrik tanpa subsidi 1 kWh Rp1.444,7, maka per bulan hanya Rp118.465," ujar Sigit.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
Sigit berharap dalam rangkaian kegiatan HPN ini, masyarakat dapat mendapatkan informasi layanan PLN lebih lengkap dan memanfaatkannya untuk memudahkan terkait urusan kelistrikan sehari-hari.
"PLN berkomitmen menjadi nomor satu pilihan pelanggan dan nomor satu untuk solusi energi, sehingga jika ada permasalahan kebutuhan kelistrikan, PLN siap. Selain itu kami mengajak masyarakat beralih ke pola hidup lebih ramah lingkungan menggunakan peralatan berbasis listrik seperti motor listrik dan kompor induksi, agar bisa menekan emisi gas karbon dan asap karena pembakaran bahan bakar fosil," kata Sigit.[ss]