Secara umum untuk bank, ROA yang berada di kisaran 1-2 persen sudah dianggap baik, sehingga ROA sebesar 2,75 persen mengindikasikan kinerja yang sangat kuat dan efisien dalam penggunaan aset untuk menghasilkan laba.
"Kami berkomitmen menjaga efisiensi operasional sambil memastikan layanan kepada nasabah tetap optimal. Kinerja keuangan yang solid ini adalah hasil dari kerja keras seluruh tim Bank Kalteng dan strategi berkelanjutan yang telah kami jalankan selama ini," tegasnya.
Baca Juga:
Bawaslu Barito Selatan Gelar Media Gathering untuk Sinergitas Pilkada 2024
Kinerja Bank Kalteng tersebut juga tercermin dari keberhasilan dalam menyabet penghargaan Most Efficient Bank untuk kategori BPD (Sumatera – Kalimantan) dalam gelaran Bisnis Indonesia Financial Awards (BIFA) 2024.
Bank Kalteng mencatatkan kredit yang tumbuh 12,22 persen yoy menjadi Rp10.492 triliun per Oktober 2024 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp9.350 triliun. Sejalan dengan itu, DPK Bank Kalteng juga terus meningkat 11,20% yoy menjadi Rp14.528 triliun.
Seiring dengan kenaikkan kredit dan DPK, total aset Bank Kalteng pun naik 16,72 persen yoy menjadi Rp19,8 triliun. Pencapaian ini didukung strategi pengelolaan risiko efektif dan pemanfaatan aset secara maksimal untuk mendukung ekspansi bisnis berkelanjutan.
Baca Juga:
KPU Gunung Mas Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada 2024
[Redaktur: Patria Simorangkir]