WahanaNews-Kalteng | Setelah pertemuan pertama, Indonesia dan Thailand akan kembali bertemu. Shin menitikberatkan soal kerja keras pada leg kedua yang akan berlangsung pada hari pertama pada 2022.
Baca Juga:
Kalahkan Filipina 2-0 di SUGBK, Indonesia Lolos Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Shin Tae Yong tak menampik kekalahan telak pada leg pertama final Piala AFF 2020 membuat Timnas Indonesia kehilangan peluang menjadi juara, namun pelatih asal Korea Selatan itu masih punya harapan.
Angka 0-4 yang tercantum di papan skor menunjukkan perbedaan kualitas permainan Indonesia dan Thailand.
Baca Juga:
Kerap 'Dikerjai' Wasit, STY: Mentalitas Timnas Indonesia Sudah Terbentuk dengan Baik
"Memang kalau melihat pertandingan hari ini memang tidak mungkin. Tapi bola masih bundar jika kita kerja keras sampai akhir, dan harus kerja keras untuk Indonesia pasti bisa mendapatkan hasil yang baik," beber Shin.
"Saya tidak akan terlalu memikirkan skor leg pertama. Saya akan lebih memberikan semangat kepada pemain agar bisa menunjukkan penampilan terbaik seperti penampilan di penyisihan grup," sebut mantan gelandang timnas Korea Selatan itu.
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Shin mengevaluasi penampilan Timnas Indonesia serta juga mengungkap ragam hal yang membuat skuad Garuda harus kebobolan banyak gol.
"Kami akui Thailand memang sempurna dan kami banyak kekuarangan. Saya mengakui kekalahan ini dan akan persiapkan untuk pertandingan selanjutnya," kata Shin.
Piala AFF menggunakan sistem dua leg dalam laga final sejak 2004. Sejak edisi tersebut, Indonesia sudah tampil tiga kali di partai puncak.
Indonesia kalah dua leg melawan Singapura pada Piala AFF 2004. Tim Merah Putih kemudian juga kalah dari Malaysia pada Piala AFF 2010 serta takluk dari Thailand pada Piala AFF 2016.
Sebelumnya, ketika masih menggunakan format satu leg pada laga final, Indonesia dua kali kalah dari Thailand pada Piala AFF 2000 dan 2002. [As]