WahanaNews-Kalteng | Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh, menyayangkan pembatasan masa jabatan Presiden dalam konstitusi.
Surya Paloh mengatakan bila konstitusi tidak membatasi masa jabatan Presiden hanya dua kali, NasDem akan memilih Jokowi kembali.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
"Kalau saja konstitusi tidak membatasi masa jabatan presiden hanya dua kali, saya tidak perlu lagi menjawab pertanyaan para kader partai ini siapa calon presiden kita ke depan sesudah Jokowi, ya pasti Jokowi kembali," imbuh Surya Paloh dalam keterangan tertulis, Kamis (11/11/2021).
Meski begitu, Surya Paloh mengatakan NasDem memiliki komitmen yang sama dengan Jokowi yaitu mempunyai moralitas komitmen yang sama untuk menghargai konstitusi dan tetap harus melanjutkan upaya pembangunan.
"Seorang Jokowi dengan prestasi yang akan mengakhiri masa jabatannya akan menorehkan tinta emas yang bisa dikenang sepanjang masa. Tetapi tugas kita tidak hanya berhenti di situ. Tugas kita adalah mencari kesinambungan kepemimpinan nasional yang mungkin kita harapkan lebih baik yang dicapai oleh seorang Jokowi pada bangsa ini," ujarnya.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Kemudian, tugas kedua NasDem menurut Surya Paloh adalah mempersiapkan proses kesinambungan kepemimpinan yang akan datang.
Ia pun berkata Nasdem adalah sahabat dari Jokowi yang berarti telah bisa menerima segala kelebihan dan segala kekurangannya.
NasDem juga berkepentingan menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan partai.
"Bangsa ini jauh lebih berharga mencapai keberhasilannya dibandingan hanya sekadar partai ini," tuturnya.
Surya Paloh mengatakan NasDem punya dua hal pokok yaitu mengawal kepemimpinan Jokowi agar jalannya pemerintahannya tetap efektif sampai akhir masa jabatan.
"Ini harus dikawal sepenuhnya dengan seluruh komitmen kejujuran hati kita, kesiapan kita," kata Surya Paloh. [non]