WahanaNews-Kalteng | Korban Pemukulan berinisial RM (32) seorang penjaga toko Payang Sari Palangkaraya membenarkan dirinya dipukul pelaku MR (29) yang juga pelaku pemukulan Petugas SPBU G Obos.
Korban RM mengaku kaget setelah mendapat bogem mentah dari pelaku , karenasaat itu pelaku ingin meminta jaket namun tidak diberi, dia malah melakukan pemukulan.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pembunuhan Sadis di Penjaringan, Kepala Korban Dibuang ke Sela Tembok
“Saya dipukul oleh pelaku pada bagian bagian kening, saat saya berbalik melihat pelaku. Saat itu pula, setelah menarik jaket yang dibawa oleh pelaku,” dilansir dari Tribunkalteng.com, Minggu (29/5/2022).
Lokasi kejadian pemukulan tersebut berada di Jalan Halmahera, Komplek Toko Pakaian Payang Sari, Langkai, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Saat dibincangi di TKP pemukulan, korban RM mengaku sama sekali tak mengenal pelaku MR saat mendatangi toko pakaian tempatnya berjualan.
Baca Juga:
Kasus Ronald Tannur, MA Bentuk Tim Pemeriksa Mengklarifikasi Majelis Kasasi
Korban berinisial RM ini menjelaskan kronologi terjadinya pemukulan terhadap dirinya setelah pelaku memukul seorang Petugas SPBU G Obos.
“Jadi pelaku datang, tapi tidak berkata apa-apa sambil menunjuk ke arah jaket. Kemudian saya coba layani seperti pelanggan lainnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, saya memberitahukan harga jaket yang diinginkan oleh pelaku.
“Jaket itu harganya Rp 190 Ribu. Pelaku bukan berniat untuk membeli, melainkan mau minta jaket tersebut,” ujar RM.
Akibat penolakan tersebut, pelaku pun menarik paksa jaket yang menggantung tersebut.
Sedangkan RM yang melihat hal tersebut pun tak tinggal diam, dan mencoba merebut paksa jaket yang dibawa pelaku.
Saat jaket sudah di tangan RM, pelaku mengatakan sesuatu kepada korban.
“Beranikah? Tiba-tiba saat saya hendak menaruh jaket pada etalase di dalam toko, saya sempat menoleh ke arah pelaku dan tiba-tiba pelaku memukul bagian dahi atau kening hingga memar. Kemudian pelaku coba memukul saya berkali-kali, namun tidak ada yang kena,” terang RM.
Korban pun mencoba melakukan perlawanan dengan memeluk pelaku dan menyeretnya keluar dari toko.
“Setelah itu, datang pedagang lainnya menanyakan ada apa ribut-ribut. Saya menjelaskan kejadian yang menimpa saya,” jelas RM.
Merasa dipojokkan, MR pun kembali ke motornya dan mencoba kabur dengan menghidupkan motor trail yang digunakannya.
“Saat pelaku mencoba kabur, ternyata motornya tidak menyala. Ia pun langsung mengeluarkan Mandau yang ia bawa,” jelasnya.
Melihat Mandau yang keluar dari sarungnya, seketika para pedagang pun menjauhi pelaku.
Melihat hal tersebut, warga pun melaporkan kejadian tersebut pada petugas yang berjaga di Pos Polisi Pasar.
“Petugas sedang lepas baju dinas dan menggunakan baju bebas bewarna merah. Petugas mendapat luka karena menahan pelaku yang melakukan perlawanan,” jelas RM.
Sempat terjadi keributan antara pelaku dan petugas, namun berkat bantuan dari warga di lokasi.
Pelaku yang menggunakan baju bewarna putih, membawa tas gendong hitam, dan topi bewarna hitam tersebut berhasil diamankan.
Pelaku digiring oleh petugas kepolisian ke Polsek Pahandut untuk menjalani pemeriksaan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Tribunkalteng.com di lapangan.
Seluruh korban luka dari pelaku MR ini menggunakan baju bewarna merah, yakni Syahrani Petugas SPBU G Obos, RM Penjaga Toko Pakaian, dan Petugas Kepolisian berbaju merah.[ss]