WahanaNews-Kalteng | Aktor laga asal Hongkong Jackie Chan sudah diakui dunia tentang kepiawaiannya dalam seni bela diri. Mantan stunt-man Bruce Lee ini bahkan mendapatkan berbagai penghargaan, di antaranya Hong Kong Avenue of Stars dan Hollywood Walk of Fame.
Namun, walau ketenarannya sudah melambung tinggi hingga dijuluki master, Jackie Chan ternyata memiliki sederet fakta yang mencengangkan. Ia membeberkan kehidupan liarnya dahulu yang suka menyewa jasa PSK.
Baca Juga:
Menolak Ajakan Bercinta Pamannya, Wanita Muda Dibunuh
Tidak hanya itu, ia juga mengaku tidak menyukai film Rush Hour. Kok bisa?
Tak ada yang menyangka bahwa Jackie Chan saat masih menjadi stunt-man, seringkali menyewa jasa PSK. Bahkan, ia mengaku selalu berhubungan intim dengan PSK no.9 hingga mendapatkan julukan ‘pelanggan no.9’.
Aktor laga ini blak-blakan bercinta dengan PSK tersebut di bilik sempit dan tidak kedap suara. Bahkan, ia dapat mendengar suara dari bilik sebelahnya dengan sangat jelas.
Baca Juga:
Wanita Menangis Usai Bercinta, Kenapa ya?
“Setiap malam, Nomor Sembilan dan saya akan masuk ke bilik kecilnya yang gelap, langit-langit rendah tepat di atas kami. Ruangan itu juga tidak kedap suara, dan kami bisa mendengar hampir semua hal di sekitar kami, sejernih kristal," tulis Jackie Chan dikutip dalam buku Never Grow Up, 23 September 2021.
Jackie juga menambahkan bahwa ia melakukan hubungan intim tersebut hampir setiap hari. Ia mengaku melakukan hal itu karena pekerjaannya sebagai stunt-man yang kapan saja bisa meninggal dunia. Sehingga, aktor laga ini memilih untuk menikmati hidupnya.
“Kami (para stunt-man) tahu bahwa jika terjadi kesalahan, kami tidak akan hidup untuk bisa melihat matahari terbit keesokan harinya. Itu membuat kami memiliki mentalitas jangka pendek, yang mendorong kami untuk menghabiskan uang dengan cara sembrono," kata Jackie.
Jackie Chan juga membeberkan bahwa saat menjadi Orang Kaya Baru (OKB), ia mengaku menghabiskan uangnya dengan jumlah fantastis yakni Rp 18M dalam seminggu.
Ia mendapatkan uang tersebut saat filmnya menembus perfilman Hongkong. Merasa kebingungan, Jackie kemudian memilih untuk menghamburkan uangnya dengan membeli jam tangan. Ia pun membeli jam tangan paling mahal sebanyak 7 buah dan memamerkannya ke teman-temannya.
“Seorang pria yang tidak menerima pendidikan yang layak, tiba-tiba saya memiliki uang 10 juta dolar Hong Kong (lebih dari Rp18miliar) dalam semalam. Saya hampir membeli semua yang saya inginkan dalam hidup saya dalam waktu seminggu (menggunakan uang itu),” kata Jackie, dikutip dari buku memoir Never Grow Up.
“Selama satu minggu penuh, saya memakai jam tangan yang berbeda setiap hari. Saya akan membuat janji untuk bertemu teman-teman saya untuk makan. Saya lalu pura-pura menyingsingkan lengan baju saya untuk memperlihatkan arloji segera setelah bertemu dengan mereka,” sambungnya.
Fakta mengejutkan lainnya adalah Jackie ternyata tidak menyukai filmnya bersama Chris Tucker yang berjudul Rush Hour. Padahal, filmnya ini menembus posisi ke-7 dengan penghasilan kotor terbanyak di Box Office Amerika 1998 yakni 140 Juta USD (Rp1,9 T).
Ternyata, Jackie tidak menyukai film tersebut karena menurutnya, film Rush Hour terlalu memakai gaya kebarat-baratan. Selain itu, ia juga tidak mengerti gaya humor Amerika sehingga membuatnya menjadi kurang menyukai film tersebut.
“Aku bukan pecinta Rush Hour, ketika kami selesai syuting, aku sangat kecewa karena film itu bukan film yang (bisa) kuhargai karena aku tak suka adegan laganya. Aku merasa gaya adegan laganya terlalu 'Amerika' dan aku juga tak mengerti humor rasa Amerika," kata Jackie.
Jackie Chan pernah berhadapan dengan Mafia Hongkong saat sedang melakukan syuting film Rush Hour ke-2. Saat itu, syuting film diadakan di lokasi lampu merah, Wanchai.
Tiba-tiba saja, mafia Hongkong datang dan mengancam pengambilan gambar kalau tidak membayar uang keamanan. Sebab, lokasi tersebut merupakan daerah kekuasaannya. Merasa malu, Jackie Chan kemudian berhadapan dengan Mafia tersebut. Ia merasa sakit hati sebab Hongkong menjadi jelek di mata negara asing jika melakukan pemerasan tersebut. Wah wah hebat banget ya, Jackie Chan.
Terlepas dari kesuksesannya, Jackie Chan ternyata pernah mengalami kisah yang menyedihkan saat terjun ke Hollywood pertama kali. Pasalnya, ia pernah sakit hati karena dianggap seperti monyet yang akan melakukan apapun ketika disuruh.
Jackie Chan merambah ke Hollywood saat 1980-an, ia datang untuk mempromosikan filmnya. Namun, bukan menanyakan soal film, Jackie justru disuruh-suruh untuk menghancurkan batu bata, menendang, atau memperlihatkan seni bela diri layaknya monyet badut.
Ia pun kesal. Bahkan, Jackie sampai menangis ketika kembali ke kamar hotelnya hingga berteriak karena diperlakukan tidak layak oleh Hollywood.
“Saya sangat terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan itu, saya sudah menjadi bintang yang sangat populer di Asia; semua orang menghormati saya, jadi mengapa mereka menggoda saya seperti seekor monyet?” kata Jackie.
“Mengapa saya meninggalkan pasar Asia dan datang ke tempat di mana tidak ada yang menyukai saya? Hollywood kerap melukai saya, tapi juga memberi saya penghargaan terbanyak. Hollywood memberikan saya bayaran 20 juta dolar AS, namun juga memberi saya rasa insecure paling besar,” sambungnya.
Walau memiliki senyum yang ramah, nyatanya ketika meminum minuman alkohol, Jackie Chan bisa berubah menjadi sangat brutal. Ia bahkan mengaku sebagai pemabuk yang buruk.
Hal itu terungkap saat ia mabuk, Jackie diketahui akan menghancurkan mobil mewahnya. Sebab, Jackie dikabarkan selalu membawa mobil mewahnya itu dalam keadaan mabuk.
Bahkan, ia mengancam paparazi yang ingin mengambil foto kerusakan mobil Jackie Chan dengan mengatakan akan memukul mereka semua sebanyak satu kali setiap jepretan foto.
“Saya mengemudi dalam keadaan mabuk sepanjang waktu,” tulis Jackie. “Di pagi hari saya menabrakkan Porsche saya, lalu di malam hari saya menghancurkan Mercedes-Benz. Sepanjang hari, saya berkeliling dalam keadaan mabuk, saya benar-benar orang brengsek yang jahat,” ucap Jackie.
Fakta mengejutkan terakhir adalah Jackie Chan mengaku bahwa ia tidak tertarik melihat wanita cantik. Ia mengaku biasa saja ketika ada wanita model dengan tubuh indah atau wajah yang sangat mempesona melintas di depannya.
Hal ini disebabkan karena Jackie terbiasa dikelilingi wanita cantik. Bahkan, saat menjadi stunt-man, ia sering pergi ke klub malam dan dihampiri oleh anak muda yang sangat menggoda.
“Saya sebenarnya sangat populer di kalangan gadis-gadis sejak saya masih muda. Setelah saya menjadi stuntman, saya akan pergi ke kelab malam (mencari wanita) dengan rekan senior saya,” katanya.
“Gadis-gadis akan mendatangi saya seperti kupu-kupu. Sebenarnya saya sudah mati rasa setelah bertahun-tahun. Saya telah melihat terlalu banyak gadis cantik, baik gadis Tiongkok atau asing. Sekarang saya berpikir sebenarnya tidak ada orang yang sangat cantik," sambung Jackie. [As]