WahanaNews-Kalteng| Cuaca buruk yang menimpa Pulau Salakan pada beberapa minggu terakhir membuat sistem kelistikan Salakan terganggu.
Namun petugas PLN dengan sigap segera melakukan penelusuran dan dibantu juga dari laporan warga terkait sumber gangguan yang terjadi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Gangguan diketahui terletak pada Trafo Step Up Mesin MAN Mobile dan pohon tumbang pada beberapa jaringan Tegangan Menengah (TM) 20 kV dengan hasil investigasi di lapangan mengindikasikan adanya sambaran petir, angin kencang, dan hujan lebat menjadi penyebab utama.
Pemulihan sistem kelistrikan terus langsung dilakukan dengan total 10 personil berkompetensi yang terdiri dari Tim Pelayanan Teknik, Operator PLTD, dan Tim Pemeliharaan PLTD pada Sistem Salakan dan sebanyak 14 personil kompeten yang terdiri dari pegawai organik PLN, Tim Pelayanan Teknik, Tim Pemeliharaan Jaringan, dan Tim ROW pada Sistem Ampana.
Situasi darurat yang terjadi bisa diselesaikan dengan baik berkat Standar Operation Procedure (SOP) yang jelas serta di bawah pengawasan langsung Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Luwuk, Artika Hadi.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Hadi menyampaikan bahwa cuaca buruk memegang peranan yang signifikan dalam gangguan yang terjadi di daerah Salakan namun timnya sudah berkompentensi dan terlatih bidangnya.
"Kami tentunya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi pada pelanggan dan tim kami selalu siap sedia untuk memulihkan gangguan yang terjadi," kata Hadi.
Pemulihan kelistrikan Salakan dan Ampana yang dilakukan pun disertai dengan pengawasan yang ketat terkait Keselamatan Kerja (K2).