WahanaNews-Kalteng | Terbakarnya kapal kargo pada 18 Februari di Samudera Atlantik yang mengangkut sekitar 4.000 mobil dari Grup Volkswagen menimbulkan kerugian sekitar US$334,6 juta atau Rp 4,8 triliun.
Perkiraan terbaru ini naik setelah revisi ekonom Amerika Serikat Anderson Economic Group sebelumnya mengestimasikan kerugian mencapai US$282 juta atau sekitar Rp 4,05 triliun.
Baca Juga:
Kapal Garda Maritim 3 Terbakar di Perairan NTT
Nilai itu merupakan asumsi dari banyaknya mobil yang diangkut pada kapal berbendera Panama tersebut dan juga menghitung biaya lain. Dari 4.000 kendaraan tersebut, 1.100 di antaranya adalah Porsche sedangkan model lainnya merek Volkswagen, Audi, Bentley, dan Lamborghini.
"Kendaraan Porsche yang hilang saja, kami asumsikan adalah 1.100 kendaraan termasuk banyak model kelas atas yang disesuaikan, akan melebihi US$140 juta. Kami selanjutnya mengantisipasi biaya penyelamatan lebih dari US$150 juta," kata laporan Anderson mengutip Automotive News, Rabu (23/2).
"Bencana serupa di masa lalu menunjukkan kerugian total atas insiden ini mungkin tidak terealisasi selama satu tahun atau lebih dan bisa jauh di atas nilai kargo yang hilang," sambung laporan Anderson.
Baca Juga:
Operasi Pencarian 17 Penumpang Kapal Terbakar di NTT Diperpanjang
Ia juga memperkirakan hampir semua kendaraan rusak dan tidak dapat diperbaiki serta dijual.
"Kami mencatat bahwa kendaraan ini mengalami kebakaran, asap, dan kerusakan air, dan mereka juga berisiko tenggelam dalam air asin. Laporan hari ini bahwa api mulai surut termasuk penjelasan jitu bahwa mungkin ada sedikit bahan mudah terbakar yang tersisa untuk dibakar," katanya.
Konsultan lain mengeluarkan laporan yang memperkirakan kerugian Volkswagen lebih dari US$155 juta. Kemudian dari sekitar US$438 juta total nilai barang di atas kapal bernama Felicity Ace tersebut, ada mobil senilai US$401 juta.