WahanaNews-Kalteng| Liga Champions menghadirkan beberapa pencetak gol terbaik dalam sejarah.
Sebagai turnamen paling bergengsi di Eropa dan bisa disebut juga di dunia dalam level klub, ini adalah panggung yang sangat dinantikan oleh para ikon sepakbola.
Baca Juga:
Real Madrid Hancurkan Granada 4-0 di Lanjutan LaLiga 2023/24
Pencetak gol ulung seperti Raul Gonzalez dan Andriy Shevchenko mendominasi pada periode 1990-an hingga 2000-an, sementara Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi membawa seni mencetak gol ke level yang lebih tinggi lagi.
Lantas, siapa topskor sepanjang masa dalam sejarah turnamen itu, mulai dari Piala Champions perdana pada 1955 silam?
Seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini, Cristiano Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah Liga Champions (termasuk Piala Champions).
Baca Juga:
Postecoglou: Tottenham Hotspur Kehilangan Kepercayaan untuk Liga Champions
Dia diikuti oleh musuh bebuyutannya, Lionel Messi.
Ada jurang pemisah yang signifikan antara pasangan itu dan yang lainnya, sedangkan striker Bayern Munich, Robert Lewandowski, membuntuti di urutan ketiga.
Karim Benzema mengikuti di posisi keempat, sementara Raul melengkapi lima besar, dengan sosok seperti Ruud van Nistelrooy, Thierry Henry dan Alfredo di Stefano berdiri setelah itu.
Berikut daftarnya:
1. Cristiano Ronaldo (140 gol dari 183 laga)
2. Lionel Messi (125 - 156)
3. Robert Lewandowski (85 - 105)
4. Karim Benzema (82 - 138)
5. Raul (71 - 142)
6. Ruud van Nistelrooy (56 - 73)
7. Thomas Muller (52 - 133)
8. Thierry Henry (50 - 112)
9. Alfredo di Stefano (49 - 58)
10. Andriy Shevchenko (48 - 100)
11. Zlatan Ibrahimovic (48 - 124)
12. Eusebio (46 - 65)
13. Filippo Inzaghi (46 - 81)
14. Didier Drogba (44 - 92)
15. Alessandro Del Piero (42 - 89)
16. Neymar (41 - 75)
17. Sergio Aguero (41 - 79)
18. Mohamed Salah (36 - 67)
19. Ferenc Puskas (36 - 41)
20. Edinson Cavani (35 - 70)
21. Gerd Muller (34 - 35)
Komposisi daftar topskor sepanjang masa kebanyakan terdiri dari pemain yang bermain di era modern Liga Champions (1992 ke atas) yang memang memiliki pertandingan lebih banyak.
Secara spesifik, dari 21 pemain di dalam daftar, 15 di antaranya bermain mulai dari pertengahan 1990-an.
Bagaimanapun, satu pemain yang bermain di era pra-Liga Champions (ketika turnamen masih dikenal sebagai Piala Champions) masih ada yang belum tergoyahkan, dengan mantan bintang Real Madrid, Alfredo di Stefano, masuk dalam sepuluh besar.
Ferenc Puskas, yang bersinar untuk Los Blancos pada 1950-an dan 1960-an, juga berada di 20 besar bersama eks Benfica, Eusebio.
Mantan striker ganas milik Bayern Munich, Gerd Muller, harus berada di 20 besar namun tidak ada pemain yang mendekati rasio gol per pertandingan miliknya yang sebesar 0,97.
Puskas memiliki rasio gol per laga 0,88 dan Di Stefano sebesar 0,84, sementara Lewandowski saat ini 0,81, yang merupakan catatan terbaik di era modern. [Ss]