WahanaNews-Kalteng| Selain terkenal karena coklatnya, Swiss juga terkenal dengan ketatnya sistem perbankan mereka. Negeri tersebut juga digadang-gadang sebagai salah satu negeri yang memberikan tarif pajak yang relatif rendah.
Sistem perbankan yang aman dan tarif pajak rendah sudah cukup jadi alasan banyak orang untuk membenamkan dananya di Swiss.
Baca Juga:
Ekonom Usulkan Pajak Khusus 50 Orang Terkaya, Target Rp 81 Triliun
Pemerintah pernah mengatakan, bahwa ada 11 ribu triliun dana masyarakat Indonesia yang parkir di luar negeri, termasuk di Swiss. Melalui program tax amnesty, pemerintah berupaya untuk bisa menarik dana jumbo tersebut untuk kembali ke tanah air.
Rupanya, Swiss bukanlah destinasi baru bagi banyak orang untuk menyimpan aset keuangannya dengan tenang.
Dalam Undang-Undang Perbankan Swiss di tahun 1934, disebutkan bahwa adalah tindakan kriminal jika mengungkapkan informasi tentang pemilik rekening tanpa izin pemiliknya.
Baca Juga:
Memulai Hari dengan Mentalitas Miliarder: 13 Ritual Pagi Terbaik
Jika menilik Laporan Tax Justice Network, peraturan tentang kerahasiaan bank di Swiss, sudah mengakar sejak tahun 1713, jauh lebih lama dibanding UU perbankan Swiss.
Melansir Investopedia, ada pengecualian yang menyebutkan, jika lembaga pemerintah mengklaim bahwa seorang nasabah terlibat dalam tindak pidana berat atau terlibat dalam beberapa masalah keuangan lainnya seperti kebangkrutan, perceraian, dan warisan.
Meski begitu, itupun tidak mudah untuk membuktikannya, karena jika hanya berdasarkan nama, ada berapa banyak nama yang sejenis.
Sehingga dengan begitu, menyimpan uang di Swiss memiliki tingkat risiko yang rendah namun memilki tingkat privasi yang tinggi.
Nah berikut merupakan beberapa alasan lain yang membuat banyak orang memilih Swiss sebagai negara yang aman untuk aset keuangannya.
1. Persyaratan yang ketat
Bank Swiss membuka diri untuk siapapun yang ingin membuka rekening, meski itu adalah orang asing sekalipun. Anda yang berencana membuka tabungan di Bank Swiss harus berusia minimal 18 tahun dan memiliki dokumen pendukung sehubungan dengan sumber dana.
Hal itu berkaitan dengan UU Anti Pencucian Uang Swiss.
Jadi, jika orang asing ingin membuka rekening di Bank Swiss, mereka harus melampirkan salinan asli paspor, surat keterangan kerja dan dokumen yang menjelaskan tentang profesi yang bersangkutan.
Selain itu, perlu juga untuk melampirkan bukti pengembalian pajak, dokumen yang menjelaskan tentang izin profesional dan syarat administratif lainnya.
Selain itu, setiap jenis tabungan yang akan dibuka memengaruhi jumlah saldo minimum yang harus dimiliki. Range-nya berada di kisaran beberapa ribu dolar AS sampai jutaan dolar AS atau sekitar miliaran rupiah.
2. Aman dari krisis dan konflik keuangan
Swiss merupakan negara yang bebas konflik dan terkenal dengan ekonominya yagn paling stabil di dunia. Untuk bisa mendirikan bank di Swiss tidaklah mudah, ada persyaratan modal yang harus dipenuhi guna memastikan bahwa setiap dana simpanan nasabah akan aman dari konflik.
Rekening yang disimpan dalam Franc Swiss akan mendapatkan bunga bank, tetapi nasabah juga harus membayar pajak pemotongan di sana. Karena itu, sebagian besar pemegang rekening yang berasal dari luar negeri memiliki rekening bank Swiss dalam mata uang lain. [Ss/qnt]