WahanaNews-Kalteng | Ketua Umum (Ketum) Mochamad Iriawan memberi ultimatum atau peringatan kepada wasit. Para pengadil lapangan itu akan diberi sanksi berat apabila kedapatan terlibat kasus suap.
Eks Kapolda Metro Jaya itu berjanji akan menindak tegas wasit-wasit bermasalah. Jika terbukti menyalahi aturan, sanksi berat akan dijatuhkan kepada yang bersangkutan.
Baca Juga:
Diduga Pencuri Gagal Beraksi, Viral Pria Tewas Berdiri dengan Leher Terjepit Pintu
"Kami pastikan bila ada wasit atau asisten wasit yang bermain seperti itu akan tamat kariernya di perwasitan Indonesia. Saya ingin sepakbola Indonesia yang bersih," tutur Iwan Bule, sapaan akrabnya, du pertemuan dengan wasit-wasit BRI Liga 1 2021.
Pernyataan ini dilakukan menyusul adanya wasit Liga 1 ikut kena sorot setelah munculnya pengakuan salah satu perangkat Liga 1 yang menyatakan ikut mengatur skor.
Total 84 wasit dan asisten wasit ikut dalam pertemuan ini. Iriawan juga menyinggung kenaikan gaji wasit yang kini menjadi Rp 10 juta per laga Liga 1 sehingga tercatat sebagai bayaran tertinggi dalam sejarah kompetisi sepakbola Indonesia.
Baca Juga:
Pemerintah Sebut Kalimantan Tengah Bisa Jadi Solusi Pangan Indonesia
Gaji wasit tengah Rp 10 juta/pertandingan, asisten wasit Rp 7,5 juta/pertandingan, wasit cadangan Rp 5 juta/pertandingan, dan pengawas pertandingan Rp 5 juta/pertandingan.
"Alhamdulillah saya dapat bertemu langsung seluruh wasit dan asisten wasit BRI Liga 1 2021 untuk bersilaturahmi, memberikan semangat serta pengarahan terhadap mereka," kata Iriawan dalam rilis federasi.
"Saya juga meminta wasit, asisten wasit untuk menjaga integritas, kejujuran, ketegasan di dalam lapangan. Sebab baik buruknya pertandingan sangat tergantung pada wasit," ujarnya.