Dirinya juga mengajak seluruh stakeholder terkait baik Pemprov dan kabupaten/kota untuk terus bersinergi.
"Saya berharap melalui kegiatan ini dapat ditingkatkan Sinergi di antara Stakeholder terkait dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Kalteng dalam rangka menyukseskan Program Kalteng Bercahaya Makin Berkah," tegas Nuryakin.
Baca Juga:
Upaya Peningkatan SDM Aparatur, Fisipol UMPR Jalin Kerja Sama Dengan Pemkab Gumas
Dalam kegiatan tersebut, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Muhammad Joharifin memaparkan, kesiapan infrastruktur PLN di Kalteng guna turut mendorong perekonomian.
Menurutnya, kelistrikan Kalteng telah interkoneksi dengan Sistem Kalsel – Kalteng – Kaltim, daya mampu pasok sebesar 1.810 MW.
Beban puncak tercatat 1.381 MW, sehingga surplus mencapai 429 MW atau 24 persen.
Baca Juga:
Dinas Pendidikan Kalteng Klaim Sukses Salurkan 2.000 Paket Sembako kepada Mahasiswa
"Saat ini telah beroperasi tambahan 4 Gardu Induk (GI) baru yaitu GI 150 kV Kuala Pembuang 30 MVA (operasi Januari 2023), GI 150 kV Sukamara 30 MVA (operasi Maret 2023), GI 150 kV Nanga Bulik 30 MVA (operasi Maret 2023) dan GI 150 kV Kuala Kurun 30 MVA yang beroperasi pada Juni 2023 akan meningkatkan kemampuan melayani suplai listrik guna meningkatkan perekonomian daerah," jelas Joharifin.
Kesiapan infrastruktur melistriki pelanggan merupakan salah satu fokus PLN UID Kalselteng untuk tumbuh dan berkembang, bersama melaksanakan program “Kalteng Bercahaya Makin Berkah”.
Ia mengatakan, Ini guna memenuhi kebutuhan suplai tenaga listrik masyarakat, pelaku bisnis dan industri di Kuala Pembuang, Sukamara, Nanga Bulik serta Kuala Kurun. Terlebih Kalteng memiliki potensi kekayaan alam yang luar biasa, sehingga di mana ke depannya akan tercipta magnet ekonomi baru di sana.