Menurut Parang, Jokowi adalah representasi masyarakat miskin karena dia sendiri bukan orang kaya seperti pejabat lainnya.
“Pak Jokowi itu sejak kecil itu bukan anak orang kaya, sederhana jadi belas kasihan di hati sama pikiran itu ada,” ujar Parang.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Menurut Parang, dengan kinerja seperti ini masyarakat kecil akan terus memberikan dukungan kepada Jokowi untuk melanjutkan baktinya kepada bangsa dan negara di Pilpres 2024.
Sejauh ini, masyarakat kecil di Surakarta sangat merasakan program kerja Jokowi.
“Orang sini suka kalau dia masih njago (maju) lagi, masih didukung lagi dulu di Solo sini beneran loh mas, se-Surakarta itu mau maju Presiden, semua rakyatnya sudah bicara yang baik, orang miskin-miskin di Surakarta itu banyak yang langsung dikasih uang (BLT Pemkot),” ungkapnya.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
“Dulu, tetapi (waktu) memimpin Surakarta bagus, apalagi jalan gini kalau lembek jalannya itu, owalah diperbaiki. Dekatnya pabrik itu kan bergelombang jalannya pihak pabrik itu ditegur,” jelasnya.
Sementara warga lainnya, Bangun Wahudi yang kesehariannya menjual Es Dawet di bawah jembatan tol Malang mengakui, selama pandemi dirinya mendapat bantuan dari Pemerintah.
Tak hanya bantuan sembako, Bangun Wahudi juga mengakui tertolong dengan dana BOS bagi para siswa.