Dia pun menyebut pembangunan klaster tambak udang di Desa Sungai Raja ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang dibangun menggunakan APBD.
“Keterlibatan dari pemangku kepentingan dan berbagai pihak dibutuhkan dalam menyukseskan program prioritas ini. Inovasi akan tidak memiliki nilai, apabila semangat kebersamaan dalam mencapai tujuan tidak terbangun dengan baik. Untuk itu sinergi dan kolaborasi menjadi penentu dalam keberhasilan," jelasnya.
Baca Juga:
Gubernur Kalteng Memacu Semangat Pelajar Melalui Sukses Belajar 2024
Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan (Dislutlan) Kalteng Darliansjah menambahkan, sebagai pengelola shrimp estate, Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut (PBAPL) Kumai menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Dalam hal ini turut melibatkan kelompok pembudidaya ikan (pokdakan), BUMDes, kelompok pemuda dan kelompok masyarakat perikanan lainnya.
"Kami harap menjadi tonggak keberhasilan dalam manajemen pengelolaan sehingga dapat berhasil memberikan manfaat bagi masyarakat pembudidaya khususnya di wilayah pesisir Kalteng," tutur Darliansjah.
Baca Juga:
Gubernur Kalteng Bagikan 4.000 Paket Sembako di Kotim
Pembangunan tambak udang yang berada di Sukamara ini dikawal para tenaga profesional akuakultur dan tenaga profesional laboratorium dari Denfarm PT. Central Proteina (CP) Prima Sidoarjo, serta melibatkan tenaga kerja lokal yang telah dilatih.