“Di sinilah pemerintah perlu hadir untuk menstabilkan kembali harga di pasaran. Naik turunnya harga itu sudah biasa karena mekanisme pasar. Semua itu terjadi karena adanya sebab, namun yang paling penting adalah ketersediaan barangnya, tidak terjadi kelangkaan, sehingga solusinya adalah negara harus hadir disana," terang Inti.
Seperti yang telah disampaikan Menteri Syahrul Yasin Limpo sebelumnya, papar Inti, bahwa salah satu hal yang membuat harga pangan mahal karena rantai pasok yang tidak tertata dengan baik sejak dulu.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Melalui program pasar mitra tani dan gelar pasar murah yang serentak di seluruh Indonesia rantai pasok itu bisa tertata dengan baik.
Kementan sukses membangun Toko Tani Indonesia Center yang berlokasi di Jakarta dan di seluruh ibukota provinsi.
Tujuannya agar masyarakat bisa memilih tempat yang menjual barang berkualitas dengan harga yang terjangkau untuk dibeli dan petani tidak lagi bingung dalam memasarkan produknya karena semua ditampung oleh Toko Tani.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
Menurut Inti, pasar mitra tani disinyalir mampu memutus mata rantai distribusi pangan ini, banyak diapresiasi oleh masyarakat Kalteng. Bahan pangan dipasok langsung dari petani dan produsen melalui kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM).
Selain itu Bulog dan beberapa produsen pangan lainnya juga bisa menjual langsung produknya di pasar mitra tani dengan harga sangat terjangkau.
Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang yang membuka pasar mitra tani di halaman Stadion HM Sanusi mengungkapkan bahwa melalui kegiatan pasar mitra tani ini, diharapkan bisa membantu dan meringankan kebutuhan masyarakat dan juga para petani yang bisa secara langsung menjual hasil panen.