Salah satunya dengan mendirikan blok migas D Alpha yang kini telah berubah nama menjadi Blok Natuna Timur.
Direktur Eksekutif Indonesian Resources Study (IRESS), Marwan Batubara, mengatakan, area blok migas D Alpha memiliki kandungan gas yang besar.
Baca Juga:
Deretan Pulau hingga Pantai Tersembunyi di Natuna Riau
"Jadi kalau di Laut Natuna itu memang banyak blok-blok migas, ada yang sudah dieksploitasi, tapi yang paling besar dulu namanya disebut sebagai Blok Natuna D-alpha. Belakangan diubah menjadi blok Natuna Timur, itu yang paling besar," kata Marwan.
Marwan mengatakan, cadangan gas di Blok East Natuna diperkirakan mencapai 222 triliun kaki kubik (TCF).
Namun, untuk mengembangkannya tidak mudah, lantaran 70 persen cadangan gasnya berisi CO2.
Baca Juga:
Gandeng Swasta Kembangkan Jalur Laut, Menhub Apresiasi Pemprov Sulbar
"Yang bersih gas saja sekitar 46 TCF. Itu memang sangat besar. Mengalahkan yang pernah ada di Aceh, di Kalimantan Timur, atau di Tangguh, atau juga di Masela," ucapnya.
Bupati Natuna, Wan Siswandi, mengatakan, selain gas alam, Laut Natuna Utara memiliki cadangan minyak sebesar 11 miliar barel.
"Makanya ada media yang bilang minyak dan gas di Natuna itu cadangan yang paling besar di Asia bahkan dunia katanya," ujarnya.