Pemerintah daerah juga diharapkan dapat menyediakan tempat pengolahan sampah, agar sampah yang dibuang ke depo bisa didaur ulang tidak melulu diangkut dan ditumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Salah seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sampit (Umsa) Ulfatul Sadiah mengaku tertarik mengikuti parade ini karena dinilai sangat bagus dan setuju dengan kampanye yang disampaikan, terutama terkait Bumi Bukan Tempat Sampah.
Baca Juga:
Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi Ungkap Upaya Jaga Stabilitas Kunjungan Wisatawan
“Melalui kegiatan ini kita bisa mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan, minimal tidak membuang sampah sembarangan. Karena disamping bisa menyebabkan banjir dan mencemari lingkungan, sampah-sampah itu juga menjadi sumber penyakit,” ucapnya.
Ia menambahkan, gerakan peduli lingkungan bisa dimulai dari diri sendiri dan harus ditanamkan sejak dini. Sebab, lingkungan yang bersih dan sehat tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain, khususnya orang yang disayangi. Ulfa berharap kampanye peduli lingkungan seperti ini bisa semakin digencarkan agar semakin banyak masyarakat yang sadar dan peduli dengan lingkungan masing-masing.
Wakil Bupati Kotim Irawati pada kesempatan berbeda juga menyampaikan dukungan terhadap kegiatan parade yang digelar komunitas peduli lingkungan.
Baca Juga:
Pemkab Penajam Paser Utara Latih Warga Buat Pupuk Kompos Kurangi Sampah TPA
Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan visi misi pemerintah daerah untuk menciptakan Sampit bersih dan bebas banjir.
“Saya mengapresiasi gagasan yang dicetus kawan-kawan dari Ecoality People, karena ini merupakan aksi positif masyarakat kita yang peduli terhadap lingkungan dan diharapkan bisa menjadi contoh bagi yang lainnya,” demikian Irawati.
[Redaktur: Patria Simorangkir]