Saat ini, PLN telah melakukan inovasi di berbagai proses bisnis dalam upaya peningkatan demand listrik sekaligus menyokong perekonomian masyarakat.
Darmawan menjelaskan visi PLN dalam transformasi besar ini, yakni tidak hanya menyediakan listrik untuk masyarakat tetapi juga menjaga lingkungan demi generasi masa depan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Untuk itulah, PLN berkomitmen menyukseskan carbon neutral di tahun 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah dengan mendorong penggunaan energi bersih di masyarakat.
"Kita memfasilitasi masyarakat beralih dari kendaraan berbasis BBM yang mahal, impor, dan tidak ramah lingkungan ke kendaraan listrik. Dengan ini kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca lebih dari 50%," ujar Darmawan.
Menurut Darmawan, upaya transformasi dan efisiensi yang dilakukan PLN berhasil membuat keuangan PLN sehat. Upaya transformasi PLN mampu menaikan demand pada 2021 kemarin sebesar 5,78%. Selain itu, pada semester pertama tahun ini PLN mampu mengantongi laba bersih Rp 17,4 triliun. Capaian itu melesat 162,4% dari periode yang sama tahun lalu, Rp 6,6 triliun.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sedangkan wujud dari mendorong perekonomian, lanjut Darmawan, pihaknya juga mengembangkan program electrifying agriculture. Petani yang tadinya memakai BBM beralih ke listrik sehingga mengurangi biaya operasional mereka sampai 70%.
"Ini memberi perubahan luar biasa di sektor pertanian. Strategi ini diharapkan bisa mempercepat transisi energi sekaligus menopang pertumbuhan ekonomi," ujar Darmawan.
Darmawan berkomitmen akan terus menjadikan PLN sebagai BUMN yang sehat dan mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Ia menambahkan, PLN terus melakukan transformasi untuk menjawab kebutuhan pelanggan sehingga ketika pelanggan mudah dalam mengakses kelistrikan dan mendapatkan nilai tambah dari penggunaan listrik mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. [ss]