Kalteng.WahanaNews.co, Muara Teweh - Polres Barito Utara, Kalimantan Tengah, melaksanakan apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Patuh Telabang 2024 untuk menegakkan hukum lalu lintas dengan fokus pada tujuh pelanggaran prioritas.
Ketujuh pelanggaran itu antara lain menggunakan hp, pengemudi kendaraan bermotor di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak menggunakan helm SNI, mengemudi ranmor dalam pengaruh alkohol, melawan arus, pengemudi ranmor yang tidak menggunakan safety belt.
Baca Juga:
Pemkab Barito Utara Gelar Pemaparan Akhir Master Plan Perkantoran Terpadu Tahun 2024.
"Kegiatan ini dilaksanakan selama 14 hari, dimulai 15 Juli sampai 28 Juli 2024, secara serentak di seluruh Indonesia,” kata Kapolres AKBP Gede Eka Yudharma saat memimpin apel gelar pasukan di Muara Teweh, Senin (15/7/2024).
Kapolda Kalteng Irjen Pol Djoko Poerwanto dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kapolres Barito Utara AKBP Gede Eka Yudharma mengatakan apel gelar pasukan yang diadakan ini dalam rangka cipta kondisi kamseltibcarlantas pasca pelaksanaan Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024.
Polri melaksanakan operasi kepolisian kewilayahan di tingkat Polda dan Polres dengan sandi "Operasi Patuh 2024”, adapun tema Operasi Patuh 2024 adalah “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas".
Baca Juga:
Warga Barito Utara Terkesan Pelayanan Program Jaminan Kesehatan Nasional yang Bermanfaat
"Dari data jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Kalteng berdasarkan aplikasi IRSMS (Integrated Road Safety Management System) yang dikelola Ditlantas Polda Kalteng pada 2023 sebanyak 1.148 kejadian," katanya.
Kejadian itu, katanya, dengan korban meninggal dunia 399 orang, luka berat 148 orang, luka ringan 1.277 orang, dibandingkan pada 2022 sebanyak 936 kejadian, terjadi kenaikan jumlah laka sebesar 212 kejadian atau naik hampir 23 persen.
Dijelaskan, jumlah pelanggaran lalu lintas pada 2023 sejumlah 4.637 pelanggaran, dibandingkan 2022 sejumlah 18.075 pelanggaran sehingga terjadi penurunan sejumlah 13.438 pelanggaran atau menurun hampir 74 persen.