"Pasien dirawat di ruangan yang sesuai kondisi, pasien tetap dilakukan observasi, pemeriksaan, perawatan dan terapi yang diperlukan," ujarnya.
Dia menjelaskan, hingga pada 25 Januari 2024 terjadi penurunan kondisi, atau sembilan hari pasca operasi pasien mengalami gagal nafas, dan diputuskan untuk mendapat penanganan lebih lanjut serta dipasang ventilator.
Baca Juga:
Sungguh Tega, Bayi Dicekoki Obat Penggemuk Sama Babysitter di Surabaya Selama 2 Tahun
Selama kondisi ini, disampaikannya, terus dilakukan upaya penanganan kegawatan namun kondisi pasien tetap menurun dan pada akhirnya meninggal dunia.
Di tengah penyampaian keterangan dari pihak RSUD Doris Sylvanus kepada awak media, orangtua bayi datang dan mengungkapkan kekecewaannya.
Sempat terjadi keributan antara pihak orangtua bayi dengan rumah sakit, saat orangtua bayi mengungkapkan kekecewaannya dan hendak masuk ke lobi tempat penyampaian keterangan oleh pihak rumah sakit kepada awak media.
Baca Juga:
Terlalu! Ayah Kandung Tega Jual Bayi Demi Beli Handphone dan Judi
Orangtua bayi, Afner Juliwarno saat diwawancara mengaku dirinya belum pernah mendapat penjelasan secara resmi dari RSUD Doris Sylvanus yang benar-benar disampaikan kepada pihaknya.
"Saya tidak pernah mendapat penjelasan, dari sejak kematian anak saya sampai sekarang, belum pernah mendapat penjelasan dari RSUD Doris Sylvanus," tegasnya.
Selain itu, dia juga menyampaikan berbagai kejanggalan maupun tidak optimalnya penanganan pihak rumah sakit kepada anaknya saat masih dirawat.