Kalteng.WahanaNews.co, Palangka Raya - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Arif berharap agar seluruh guru di daerah ini memiliki kualifikasi sarjana, bukan lagi hanya diploma.
"Jadi tidak ada lagi guru di Kota Palangka Raya ini yang pendidikannya masih diploma. Semuanya harus sudah sarjana, jadi harus ada solusi dari pemerintah kota untuk hal ini," katanya di Palangka Raya, Kamis (28/11/2024).
Baca Juga:
KPU Kalteng Tetapkan 22 TPS Khusus untuk Pilkada Serentak 2024
Dia meminta kepada Pemerintah Kota Palangka Raya untuk peduli akan pendidikan para guru di daerah ini, dengan memberikan beasiswa kepada guru.
Pihaknya selaku mitra pemerintah kota, siap bersinergi untuk merumuskan anggaran terhadap kebijakan tersebut sehingga ke depan Kota Palangka Raya memiliki guru dengan kualitas terbaik.
"Kalau tidak ada anggarannya, kita bisa menggunakan CSR dari perusahaan yang beroperasi di Kota Palangka Raya. Dengan demikian seluruh guru, baik itu PAUD, TK, SD dan SMP semuanya sarjana," ucapnya.
Baca Juga:
Politisi Demokrat Basirun Sahepar Dilantik Jadi Wakil Ketua I DPRD Palangka Raya
Arif juga mengatakan, bahwa dengan meningkatkan pendidikan guru yang ada di Kota Palangka Raya, secara tidak langsung hal tersebut memberikan dampak yang besar terhadap sektor pendidikan di daerah ini.
Dia mencontohkan, dengan guru yang telah sarjana maka para guru bisa menyampaikan dan memberikan pembelajaran yang maksimal sehingga para siswa bisa belajar dengan mudah.
"Karena kan guru ini merupakan profesi teknis sehingga latar belakang pendidikan guru ini sangat penting dan mempengaruhi proses pembelajaran yang baik," ujarnya.
Untuk itu politisi PAN ini berharap agar Pemerintah Kota Palangka Raya tidak hanya menebar janji akan mensejahterakan para guru saja, tetapi benar-benar dilaksanakan. Hal tersebut dilakukan, agar etos dan semangat para guru yang mengabdi di Kota Palangka Raya, maupun di pinggiran kota, dapat tetap tinggi akibat disejahterakan oleh pemerintah kota.
"Jadi jangan sampai guru ini hanya sebatas simbol pahlawan tanpa tanda jasa saja. Tapi harus diperhatikan kesejahteraannya, karena kan guru ini yang akan menciptakan generasi penerus yang memiliki daya saing kuat," demikian Arif.
[Redaktur: Patria Simorangkir]