Kalteng.WahanaNews.co, Palangka Raya - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Hasan Busyairi menekankan pentingnya setiap anggota dewan memiliki jiwa anti-korupsi.
"Hal ini dilakukan untuk memperkuat komitmen anti korupsi dan menjaga integritas penyelenggaraan pemerintahan di Kota Palangka Raya," katanya, Senin (4/11/2024).
Baca Juga:
DPRD Surabaya Dukung Peningkatan Fungsi Balai RW oleh Pemkot Surabaya
Dia menjelaskan, sebagai anggota dewan yang diberi amanat oleh rakyat dalam penyusunan kebijakan, pihaknya sadar posisi anggota dewan rentan terhadap pelanggaran.
Untuk itu, dengan menanamkan jiwa anti korupsi menjadi bekal bagi anggota dewan untuk memahami dan mengerti terkait rambu-rambu ketika melaksanakan tugas di lapangan.
"Karena memang dalam pelaksanaannya kita harus berhati-hati menjalani tugas sebagai anggota dewan. Hal ini mengingat banyak masyarakat yang menaruh harapan kepada kita," ucapnya.
Baca Juga:
DPRD Kabupaten Balangan Gelar FGD Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2025 di Banjarmasin
Untuk itu Hasan mendorong seluruh anggota DPRD lebih berhati-hati dan konsisten menjalankan tugas-tugas mereka sesuai dengan aturan yang berlaku, terutama dalam penyusunan peraturan perundang-undangan dan penganggaran yang transparan.
Komitmen ini diharap tidak hanya memperkuat integritas DPRD Palangka Raya, namun juga memberi contoh positif bagi seluruh instansi pemerintahan lainnya dalam menciptakan lingkungan kerja bebas dari praktik korupsi.
“Tentunya kita harus memiliki perspektif yang sama terkait memperkuat penjagaan transparansi dan akuntabilitas, sehingga setiap kebijakan yang diambil akan sesuai dengan prinsip anti korupsi,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini juga siap bekerja sama dengan lembaga penegak hukum dan lembaga anti korupsi dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Selain itu, pihaknya juga siap membangun sinergi dengan masyarakat dan media massa untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya anti korupsi.
"Tanpa adanya peran seluruh pihak, tentu budaya anti korupsi akan sulit tertanam di dalam jiwa kita. Karena memang kesadaran seluruh pihak tentunya menjadi modal awal bagi kita untuk menggencarkan komitmen anti korupsi," demikian Hasan.
[Redaktur: Patria Simorangkir]