WahanaNews-Kalteng | Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengklaim Indonesia bisa menjadi satu-satunya negara di dunia yang memiliki ekosistem mobil listrik lengkap dari awal perancangan sampai pemasaran.
Hal ini berarti Indonesia akan menyediakan sumber daya, mengembangkan precursor, katode, cell baterai, hingga mobil jadi.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Untuk mewujudkan itu, ia menyebut pemerintah menggandeng berbagai investor dari beberapa negara.
Sebagai contoh, pemerintah menggandeng perusahaan asal Korea Selatan bernama LG dan China bernama CATL.
"Indonesia akan menjadi negara satu-satunya di dunia yang membangun ekosistem processing baterai dari mining (pertambangan), precursor, katode, cell baterai, sampai recycle dan mobilnya," tutur Bahlil pada konferensi pers secara daring, Rabu (1/12).
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
Ia menyebut beberapa negara di Eropa juga berencana melakukan hal serupa. Namun, Bahlil mengklaim Eropa tak punya bahan baku yang dibutuhkan, seperti nikel dan kobalt.
Oleh karena itu, Uni Eropa mengeluarkan undang-undang (uu) yang mengatur industri cell baterai tak boleh jauh dari pabrik mobil listrik agar semua bisa diolah di Indonesia.
Tak mau kalah, Bahlil memaparkan pihaknya juga putar otak agar bisa memiliki industri lengkap mobil listrik di dalam negeri. Menurutnya, ada dua strategi yang bisa dipakai.