"Delapan Desa tersebut membawa potensi calon pelanggan sebanyak 1.934 pelanggan, saat ini sebagian besar sudah masuk progress mobilisasi material," jelas Purwanto.
Untuk melistriki desa di atas, Purwanto menyampaikan, keberadaan infrastruktur yang layak akan menjadi bagian yang sangat penting dalam kelancaran pelayanan kepada masyarakat.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Dirinya mengungkapkan, salah satu tantangan terdapat pada kendala infrastruktur jalan yang terputus.
Sehingga, tim PLN mengalami kendala saat melakukan survei dan mobilisasi material maupun saat pelaksanaan penarikan jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR).
"Untuk melistriki 8 Desa tersebut, PLN Membangun jaringan SUTM sepanjang 99,25 KMS dan SUTR 34,65 KMS dan Trafo dengan total daya sebesar 2.200 KVA, mempunyai kendala akses jalan yang terputus yaitu antara Desa Kaburan dan Desa Jangkang," tuturnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Ditambahkan Purwanto, berbagai kendala yang dihadapi PLN teratasi berkat koordinasi dan kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah dan aparat.
Dirinya meyakini, proyek yang sudah ditentukan akan rampung sesuai target waktu yang di tentukan dan pelanggan segera menikmati listrik.
Menanggapi kendala akses jalan terputus yang disampaikan PLN, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kapuas, Teras, ST, MT, menyampaikan "Kami menyadari berbagai fasilitas fisik dan sarana penunjang adalah hal vital untuk mendukung pembangunan infrastruktur. Dinas PUPR akan segera melakukan perbaikan infrastruktur yang saat ini dalam kondisi rusak maupun terputus. Sehingga akan mempercepat proses mobilisasi material yang akan masuk ke Desa untuk dilakukan pembangunan jaringan listrik," ungkapnya Teras.