KALTENG.WAHANANEWS.CO, Kuala Kapuas - Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, mengimbau masyarakat, terutama warga terdampak banjir, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD).
“Setelah banjir surut, genangan air dan lingkungan yang lembab menjadi tempat ideal bagi nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak, sehingga meningkatkan risiko penularan DBD,” kata Kepala Dinkes Kapuas, dr Tonun Irawaty Panjaitan di Kuala Kapuas, Senin (10/2/2025).
Baca Juga:
Pemkab Kapuas Gelar Persiapan Musrenbang RKPD Kecamatan 2025 melalui Bappelitbangda
Lebih lanjut diingatkannya bahwa masyarakat harus lebih aktif dalam melakukan langkah pencegahan, seperti menerapkan Gerakan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup wadah yang berpotensi menampung air, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, tindakan tambahan seperti menggunakan kelambu, memasang kawat anti nyamuk, serta menjaga kebersihan lingkungan juga sangat dianjurkan.
Gejala DBD yang perlu diwaspadai meliputi demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, mual, muntah, serta munculnya bintik merah pada kulit. Jika mengalami gejala tersebut, masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Baca Juga:
KPU Kabupaten Kapuas Terima 302.730 Surat Suara untuk Pilbup dan Pilgub Kalteng
Dinas Kapuas juga bekerja sama dengan pemerintah desa dan puskesmas untuk melakukan edukasi, penyuluhan, serta pengasapan atau fogging di wilayah rawan guna menekan populasi nyamuk penyebab DBD.
Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat penting untuk mencegah wabah DBD setelah banjir.
“Dengan kesadaran dan langkah pencegahan yang tepat, diharapkan angka kasus DBD di Kabupaten Kapuas dapat ditekan dan masyarakat tetap sehat pasca bencana banjir,” harapnya.