Kalteng.WahanaNews.co, Sampit - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, meminta para guru untuk aktif di Platform Merdeka Mengajar (PMM) agar lebih efektif dalam memberikan pembelajaran.
“Harapan saya guru-guru bisa aktif di platform Merdeka Belajar, karena sekarang sudah tidak ada Training of Trainers (ToT),” kata Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah di Sampit, Kamis (11/7/2024).
Baca Juga:
Anggota Komisi III DPRD Palangka Raya Harap Semua Guru Berstatus Sarjana, Bukan Diploma
Hal ini ia sampaikan sehubungan dengan pergantian kurikulum dalam satuan pendidikan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 12 Tahun 2024.
Dalam peraturan tersebut, Kurikulum Merdeka ditetapkan secara resmi menjadi kurikulum di setiap satuan pendidikan, dari jenjang pendidikan PAUD hingga SMA sederajat mulai tahun ajaran 2024/2025, tepatnya 15 Juli 2024.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Baca Juga:
Polda Kaltara Kawal Distribusi Logistik Pilkada 2024 ke Lokasi Sulit Dijangkau
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
“Dalam Kurikulum Merdeka ini guru-guru harus berubah metode pembelajarannya. Bukan hanya sistem saintifik, tapi pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif,” ujarnya.