Kalteng.WahanaNews.co, Sampit - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, sedang melakukan verifikasi lapangan terhadap 31 usulan pemasangan internet gratis yang diajukan kepada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).
"Kita di kabupaten diminta mendukung kegiatan Bakti untuk mengecek 31 usulan yang masul mereka, supaya nanti data yang terkumpul itu lebih akurat," kata Kepala Diskominfo Kotim Marjuki melalui Kepala Bidang Infrastruktur, Informatika dan Statistik Daerah, Mohamad Gaddafi di Sampit, Minggu (12/5/2024).
Baca Juga:
Judi Online dan Pinjol Ilegal ‘Adik Kakak’, Menkominfo: Harus Disikat
Bakti adalah unit organisasi non eselon di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Bakti mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pembiayaan kewajiban pelayanan universal dan penyediaan infrastruktur dan layanan telekomunikasi dan informatika.
Gaddafi menjelaskan, Bakti mengakomodir usulan dari daerah-daerah terkait pemasangan akses internet dengan mengutamakan unsur 3T, yakni Terdepan, Terluar dan Tertinggal.
Akses internet gratis yang diberikan berupa pemasangan Vsat, yakni terminal pemancar dan penerima transmisi satelit yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung ke hub sentral melalui satelit dengan menggunakan antena parabola.
Baca Juga:
Kemenkominfo Telah Blokir Hampir 3 Juta Konten Judi Online
"Vsat itu hanya untuk akses internet komunikasi data, tidak direkomendasikan untuk akses internet visual seperti youtube. Karena akan menghabiskan kuota yang sangat banyak dan biaya operasionalnya tinggi," imbuhnya.
Bakti menerima 31 usulan pemasangan akses internet untuk wilayah Kotim yang sebagian besar berlokasi di sekolah, baik itu sekolah yang berada di bawah kewenangan Kementerian Agama (Kemenag) maupun Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), dan ada pula dari instansi Polri.
Menurutnya, usulan tersebut sehubungan dengan keperluan penginputan data pada unit atau satuan pendidikan yang memerlukan akses internet, seperti Data Pokok Pendidikan (Dapodik), yang jika menggunakan paket data internet membutuhkan biaya lebih besar.