Dikutip dari situs resmi BMKG, Pusat Tekanan Rendah berada di Australia bagian utara yang menginduksi daerah low level jet dari Samudera Hindia Selatan NTT hingga Australia bagian utara, serta membentuk daerah konvergensi dan konfluensi di Australia bagian utara.
Pusat Tekanan Rendah lainnya juga berada di Laut Natuna sekitar Barat Kalimantan Barat dan Samudera Hindia Barat Australia yang membentuk daerah konvergensi dari Laut Cina Selatan hingga Kalimantan Barat juga konvergensi di Samudera Hindia Barat Australia hingga perairan Barat Australia Bagian Utara.
Baca Juga:
Gempa M 5,9 Aceh Barat Terasa hingga Tapanuli Tengah, BMKG Berikan Penjelasan
Konvergensi lain terpantau dari Selat Malaka hingga Aceh, dari Jambi hingga Selat Karimata, dari perairan Barat Bengkulu hingga Sumatera Selatan, dari Kalimantan Utara hingga Selat Makassar.
Kemudian, dari Sulawesi Barat hingga Sulawesi Tengah, dari Perairan Selatan Banten hingga Jawa Timur, dari Laut Flores hingga NTT, dari Perairan Utara Papua Barat hingga Papua Bagian Tengah.
Selanjutnya, konfluensi dari Laut Jawa hingga Laut Banda.
Baca Juga:
BMKG Prediksi Kapan Musim Hujan Berakhir di RI
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik, low level jet dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut terutama Samudera Hindia Selatan NTT hingga Australia.[ss]