Bahkan, Halikinnor bersama jajarannya sudah beberapa kali menyambangi Kemenhub untuk mewujudkan hal tersebut.
Namun, di sisi lain pihaknya juga memaklumi alasan dari Kemenhub yang memiliki keterbatasan anggaran.
Baca Juga:
Wamenaker: Pemerintah Kawal Pekerja Dapat Perlindungan yang Layak
"Harapan kita kemarin 2024 ini bisa terealisasi, tapi kita juga maklum dengan alasan keterbatasan anggaran di Kemenhub. Jadi, kami belum tahu kapan rencana ini bisa terealisasi," tegas Bupati Kotim ini.
Orang nomor satu di Kotim menambahkan, pengembangan transportasi udara sangat dibutuhkan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di Kotim.
Saat ini, Bandara Haji Asan Sampit hanya melayani dua rute penerbangan dengan dua maskapai.
Baca Juga:
Komitmen Fraksi DPRD Kota Medan dalam Ranperda Ketenagakerjaan
Sementara, diketahui Kotim merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar di Kalimantan Tengah dan investasi juga cukup banyak.
Namun, karena keterbatasan dalam bidang transportasi udara, hal yang seharusnya menjadi keunggulan dan meningkatkan perekonomian Kotim itu justru tidak dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Banyak masyarakat yang memilih melakukan perjalanan udara melalui bandara di daerah lain, seperti Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dan Bandara Iskandar Pangkalan Bun.