KALTENG.WAHANANEWS.CO, Kuala Kapuas - Lima Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Mandau Talawang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, terpaksa diliburkan sementara akibat terdampak banjir.
“Berdasarkan laporkan Korwil Mandau Talawang, ada lima sekolah diliburkan satu hingga tiga hari kedepan akibat terdampak banjir, yakni SDN1 Sei Pinang, SDN 2 Sei Pinang, SDN1 Lawang Tamang, SDN1 Tanjung Rendan, dan SDN 1 Jakatan Masaha,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kapuas, Aswan di Kuala Kapuas, Minggu (16/3/2025).
Baca Juga:
Dinas Pendidikan Kapuas dan Puskesmas Mandomai Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Siswa
Hal itu disampaikannya, setelah menghadiri pelepasan keberangkatan bantuan logistik bencana banjir untuk tiga kecamatan di daerah setempat, yakni Kecamatan Mandau Talawang, Pasak Talawang dan Mantangai, bertempat di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas.
Terkait banjir yang melanda di tiga kecamatan setempat, pihaknya segera mendata sarana dan prasarana pendidikan yang terdampak banjir.
“Langkah ini dilakukan guna mengidentikasi kerusakan serta kebutuhan mendesak bagi sekolah-sekolah yang mengalami dampak langsung dari bencana banjir,” katanya.
Baca Juga:
DPMD Kapuas Sosialisasikan Kebijakan 20 Persen Dana Desa untuk Ketahanan Pangan
Berdasarkan data laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Banjir (BPBD) kabupaten setempat, di tiga kecamatan yakni Kecamatan Mandau Talawang, Pasak Talawang dan Mantangai, diperkirakan ada puluhan sarana pendidikan terdampak banjir.
“Untuk di Kecamatan Mantangai saja, ada sekitar 14 sarana pendidikan dari sepuluh desa di kecamatan itu, terdampak banjir. Sementara untuk dua kecamatan lainnya masih dalam pendataan dari BPBD Kapuas,” katanya.
Dikatakannya, bahwa banjir yang melanda beberapa wilayah telah menyebabkan terganggunya aktivitas belajar mengajar di sejumlah satuan pendidikan.
Oleh karena itu, pihaknya segera mengerahkan tim untuk melakukan pendataan secara menyeluruh guna mengetahui tingkat kerusakan serta kebutuhan yang harus segera dipenuhi.
Pendataan ini mencakup kondisi bangunan sekolah, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, serta fasilitas pendukung lainnya seperti meja, kursi, dan peralatan belajar.
Selain itu, pihak Dinas Pendidikan juga akan mencatat kebutuhan logistik darurat, termasuk bantuan bagi para siswa dan tenaga pendidik yang terdampak.
Menurut laporan awal, beberapa sekolah mengalami kerusakan cukup parah, mulai dari terendamnya ruang kelas hingga hilangnya sejumlah fasilitas pendidikan.
Situasi ini menyebabkan kegiatan pembelajaran terganggu, sehingga diperlukan langkah cepat untuk pemulihan. Dinas Pendidikan akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BPBD, serta berbagai pihak terkait untuk memastikan adanya bantuan dan langkah pemulihan yang tepat.
Jika diperlukan, pembelajaran daring atau relokasi sementara ke lokasi yang lebih aman akan diterapkan agar proses pendidikan tetap berjalan.
“Dengan adanya pendataan ini, diharapkan upaya pemulihan sarana dan prasarana sekolah yang terdampak banjir dapat segera terealisasi, sehingga para siswa dapat kembali belajar dalam kondisi yang lebih nyaman dan aman,” demikian Aswan.
[Redaktur: Patria Simorangkir]